Sumber: Bloomberg | Editor: Rizki Caturini
CHICAGO. Harga gandum kembali naik setelah melemah dalam dua bulan terakhir. Hal ini menandakan permintaan gandum dari AS sedang meningkat.
Mesir, sebagai importir gandum terbesar, telah membeli 115.000 metrik ton gandum dari AS. Irak, Maroko dan Uni Emirat Arab juga telah berencana akan membeli gandum dalam pasar komoditi.
Harga biji-bijian sempat jatuh sebagai eskalasi kerusuhan di Timur Tengah dan Afrika Utara yang mengancam akan menghambat permintaan. Harga gandum telah turun 17% sejak 14 Februari 2011, setelah sempat mencapai harga tertingginya sejak Agustus 2008.
Harga gandum untuk pengiriman Mei 2011 naik 2,5 sen atau 0,3% dan berada di posisi US$ 7,9825 per bushel pada pukul 1:15 di Chicago Board of Trade (CBOT). Sebelumnya, harga gandum menyentuh angka US$ 7,5675 per bushel dan menjadi harga terendah sejak 22 Desember 2010.
Harga gandum telah naik 58% dalam setahun kemarin, setelah panen terganggu oleh kekeringan di Rusia dan banjir di Australia.
Kemarin, harga gandum, beras, jagung dan kedelai jatuh paling dalam di CBOT sebagai dampak dari kerusuhan yang terjadi di Libya. Dalam kerusuhan ini menyebabkan 300 orang tewas. Awal tahun ini kerusuhan pun telah terjadi di Mesir, Tunisia dan berkembang ke Yaman dan Bahrain saat ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News