kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga kopi diperkirakan melandai tahun mendatang


Selasa, 28 November 2017 / 20:03 WIB
Harga kopi diperkirakan melandai tahun mendatang


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Moelyono Soesilo, Ketua Departemen Specialty & Industri BPP Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) memperkirakan harga kopi di Indonesia dan di pasar internasional akan tertekan tahun mendatang. Penyebabnya, produksi kopi internasional yang meningkat.

Moelyono mengatakan, pada tahun ini produksi kopi dunia surplus 2,38 juta karung dunia, sementara awalnya produksi kopi dunia akan defisit 1,2 juta karung. 1 karung kopi sebesar 60 kilogram. Peningkatan produksi ini diakibatkan adanya perbaikan di beberapa negara. "Indonesia yang menduduki sebagai negara eksportir kopi justru turun ke peringkat 5. Artinya produksi kopi di negara lain meningkat karena ada perbaikan," ujar Moelyono kepada Kontan, Senin (27/11).

Hingga saat ini harga kopi di internasional sekitar USD 1.750 per ton, sementara pada September lalu, harga kopi di pasar internasional sekitar 2.100 per ton. Meski menurun, namun harga kopi di tingkat petani di Indonesia masih stagnan dalam dua hingga tiga bulan terakhir. Saat ini harga kopi robusta di tingkat petani sebesar Rp 24.000 hingga Rp 25.000 per kg, sementara harga kopi arabika sebesar Rp 50.000 hingga Rp 55.000 per kg. Menurut Moelyono, harga kopi juga tergantung atas kualitas kopi.

Harga kopi di Indonesia stagnan diakibatkan oleh permintaan kopi dalam negeri yang meningkat, sementara permintaan ekspor menurun. "Permintaan kopi di dalam negeri kan masih kuat, sementara tahun ini ekspor menurun," ujar Moelyono.

Dia pun mengatakan, saat ini produksi kopi di Indonesia sebanyak 10,5 juta karung atau setara dengan 630.000 ton. Sementara itu, ekspor kopi tahun ini diperkirakan 6,5 juta karung atau sekitar 390.000 ton. Produksi kopi di Indonesia pun masih menurun dibandingkan produksi rata-rata akibat dampak dari el nino yang terjadi pada 2015.

Meski begitu, Moelyono mengatakan cuaca yang cukup baik tahun ini akan berhasil meningkatkan produksi kopi di Indonesia. Dia bilang, saat memasuki masa tanam pada September dan Oktober lalu, cuaca cukup baik sehingga terdapat kemungkinan pada April dan Mei 2018 sudah mulai memasuki masa panen.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×