kontan.co.id
banner langganan top
Senin, 30 Desember 2024 | 17:57 WIB | INDIKATOR |
  • USD/IDR 16.140   100,00   0,62%
  • IDX 7.080   43,33   0,62%
  • KOMPAS100 1.058   7,20   0,69%
  • LQ45 827   1,51   0,18%
  • ISSI 216   1,79   0,84%
  • IDX30 423   0,27   0,06%
  • IDXHIDIV20 512   -2,14   -0,42%
  • IDX80 120   0,73   0,61%
  • IDXV30 126   0,70   0,56%
  • IDXQ30 142   -0,50   -0,35%
  • EMAS 1.528.000   2.000   0,13%
  • USD/IDR 16.140   100,00   0,62%
  • IDX 7.080   43,33   0,62%
  • KOMPAS100 1.058   7,20   0,69%
  • LQ45 827   1,51   0,18%
  • ISSI 216   1,79   0,84%
  • IDX30 423   0,27   0,06%
  • IDXHIDIV20 512   -2,14   -0,42%
  • IDX80 120   0,73   0,61%
  • IDXV30 126   0,70   0,56%
  • IDXQ30 142   -0,50   -0,35%
  • EMAS 1.528.000   2.000   0,13%
  • USD/IDR 16.140   100,00   0,62%
  • IDX 7.080   43,33   0,62%
  • KOMPAS100 1.058   7,20   0,69%
  • LQ45 827   1,51   0,18%
  • ISSI 216   1,79   0,84%
  • IDX30 423   0,27   0,06%
  • IDXHIDIV20 512   -2,14   -0,42%
  • IDX80 120   0,73   0,61%
  • IDXV30 126   0,70   0,56%
  • IDXQ30 142   -0,50   -0,35%
  • EMAS 1.528.000   2.000   0,13%

Harga lada semakin murah


Senin, 13 November 2017 / 12:45 WIB
Harga lada semakin murah


Reporter: Abdul Basith | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga lada semakin murah. Tren penurunan lada mulai tahun 2015.

"Masalah harga memang berat, salah satu solusi coba berkumpul dengan para eksportir kalau perlu barangnya ditahan," ujar Staf Khusus Wakil Presiden Bidang Infrastruktur dan Investasi, Muhammad Abduh ketika memberikan sambutan saat pemberian penghargaan petani lada terbaik International Pepper Community (IPC), Senin (13/11).

Abduh bilang saat ini harga lada di tingkat sebesar Rp 50.000 per kilogram (kg). Sementara pada tahun 2015 merupakan puncak harga tertinggi dalam 10 tahun terakhir. Harga lada pada tahun 2015 mencapai Rp 150.000 per kg.

Sementara ketimpangan harga di ritel modern diakui Abduh telah terjadi. Abduh bilang harga lada putih di ritel modern mencapai Rp 330.000 per kg.

Ketimpangan harga tersebut perlu menjadi perhatian. Abduh meminta Kementerian Perdagangan (Kemdag) melakukan pengawasan terhadap mata rantai perdagangan lada.

Produktivitas Indonesia pun diakui masih jauh di bawah negara yang tergabung dalam IPC. Dari 5 negara yang tergabung dalam IPC seperti Vietnam, Sri Lanka, India, dan Malaysia, rata-rata produksi lada Indonesia masih rendah.

Rata-rata produksi Indonesia sebesar 0,6 ton per hektare tiap tahunnya. Sementara Vietnam bisa mencapai 3,2 ton per hektare tiap tahun.

Meski begitu, Indonesia masih merupakan produsen lada terbesar kedua di Dunia. Produksi lada Indonesia sebesar 82.000 ton per tahun. Angka tersebut masih di bawah Vietnam sebagai produsen terbesar yang mencapai 150.000 ton per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×