kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   -25.000   -1,30%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Harga lahan di Bekasi tembus Rp 2 juta per m2


Kamis, 16 Oktober 2014 / 11:52 WIB
Harga lahan di Bekasi tembus Rp 2 juta per m2
ILUSTRASI. Golongan darah O


Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto

BEKASI. Kurangnya perhatian pemerintah terhadap tata kota Bekasi harus menjadi satu catatan. Semakin padatnya kota ini akan memaksa pemerintah melakukan suatu tindakan, ditambah dengan banyaknya cercaan yang ditimpakan pada Bekasi. Salah satunya, misalnya, pelebaran jalan untuk mengurai kemacetan.

Demikian diungkapkan CEO PT Anugerah Citra Sejahtera, Benlis Butar Butar, di Bekasi, Rabu (15/10). Benlis mengaku yakin, semakin padatnya Bekasi akan memaksa pemerintah untuk melakukan suatu tindakan. 

"Karena, sudah banyak keluhan atas kota tersebut. Tindakan pemerintah antara lain melakukan pelebaran jalan untuk mengurai kemacetan," ujar Benlis. 

Benlis mengatakan, harga lahan di Jakarta tidak terjangkau untuk dijadikan hunian bagi kalangan menengah. Oleh sebab itu, Bekasi menjadi pilihan utama, bahkan bagi investor asing. Saat ini, lanjut dia, harga lahan di Bekasi sudah mencapai Rp 2 juta per meter persegi.

Dia menambahkan, PT Anugerah Citra Sejahtera tengah membangun properti di Bekasi antara lain di Jatiwaringin, Jatibening, Bekasi Timur, Kalimalang, dan Bekasi Barat. Proyek properti tersebut berupa residensial dan komersial. 

Benlis menyebutkan, saat ini banyak pembeli yang mencari rumah di Bekasi. Hal tersebut terbukti dari besarnya kontribusi nilai penjualan residensial di Bekasi bagi PT Anugerah Citra Sejahtera yang mencapai 60%.

Selain itu, lanjut Benlis, masyarakat yang bekerja di pabrik-pabrik di Cikarang atau Karawang, cenderung tidak ingin tinggal di dekat pabrik. Umumnya mereka "lari" ke Bekasi. ( Arimbi Ramadhiani)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×