kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jelang puasa, harga cabai anjlok


Kamis, 26 Juni 2014 / 14:33 WIB
Jelang puasa, harga cabai anjlok
ILUSTRASI. SKK Migas menargetkan nilai investasi di sepanjang 2023 ditargetkan mencapai US$ 15,5 miliar atau meningkat 26% dari tahun 2022.


Reporter: Handoyo | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Malang nian nasib petani cabai. Ketika saat mendekati Ramadhan beberapa komoditas pangan menunjukkan peningkatan harga, kondisi sebaliknya terjadi pada produk cabai. Saat ini harga cabai ditingkat petani anjlok hingga dibawah Rp 5.000 per kilogram (kg).

Dadi Sudiyana, Ketua Umum Asosiasi Agribisnis cabai Indonesia (AACI) mengatakan, anjloknya harga cabai ini dikarenakan suplai yang tinggi akibat panen yang cukup bagus tahun ini. "Kondisi saat ini parah, tahun lalu harga cabai ditingakat petani Rp 12.000 per kg," kata Dadi, Kamis (26/6).

Menurut Dadi, idealnya saat ini harga cabai dihargai sekitar Rp 8.000 per kg ditingkat petani. Masalahnya, biaya pokok produksi cabai yang harus dikeluarkan oleh petani minimal sebesar Rp 6.000 per kg.

Anjloknya harga cabai ini menurut Dadi merata di hampir seluruh sentra produksi nasional mulai dari Jawa Timur, Jawa Tengah hingga Jawa Barat. Panen cabai tahun ini juga mengalami pergeseran dari yang sejarusnya dimulai dari bulan Maret.

Akibat pergeseran musim panen cabai tersebut, Dadi khawatir harga cabai masih akan tertekan hingga Agustus mendatang. Bahkan bila tidak segera ditangani, Dadi pesimis luasan aral pembudidayaan cabai menjadi semakin berkurang.

Benny Kusbini Ketua Dewan Hortikultura Nasional mengatakan, saat ini petai cabai di Kediri, Lumajang, Banyuwangi, Jember, Blitar, Ciamis merugi. "Betul-betul petani menangis, kenapa bila harga jatuh pemerintah diam seribu bahasa, tetapi ketika harga naik teriakannya kencang sekali," kata Benny.

Menurut Benny, anjloknya harga cabai ini tidak dikarenakan pasokan yang berlebih, namun dalam Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) masih diizinkan impor cabai dalam bentuk pasta atau giling. Hal tersebut mengakibatkan kalangan industri lebih memilih untuk melakukan impor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×