kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga minyak anjlok, Pertamina bakal tambah impor crude


Senin, 09 Maret 2020 / 15:42 WIB
Harga minyak anjlok, Pertamina bakal tambah impor crude
ILUSTRASI. Petugas melakukan pengisian bahan bakar Avtur Helikopter di Lhokseumawe, Aceh, Rabu (4/3/2020). Secara mandiri PT Pertamina memproduksi minyak diesel (gasoil) dan avtur untuk industri penerbangan dalam negeri dan menghentikan impor avtur dan mulai mengeks


Reporter: Filemon Agung | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ditengah fluktuasi harga minyak, PT Pertamina (Persero) berencana menambah impor minyak mentah (crude). Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif bilang pemerintah masih melakukan kajian mengenai kondisi saat ini.

"Akan kami kaji, intinya ini kan (penurunan harga minyak) sementara, kami lihat dulu perkembangannya seperti apa, nanti kami antisipasi," ujar Arifin di Gedung Kementerian ESDM, Senin (9/3).

Baca Juga: Investor asing net sell Rp 491,5 miliar, IHSG ambles 5,62% pukul 15.00 WIB

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Ego Syahrial menilai kondisi saat ini justru menjadi peluang bagi Pertamina untuk memaksimalkan kapasitas kilang.

Asal tahu saja, harga minyak jatuh lebih dari 25% setelah perang dagang yang dikobarkan Arab Saudi dan Rusia berlanjut. Bahkan Goldman Sachs Group Inc memperingatkan, jika perang harga terus terjadi, maka harga emas hitam ini dapat turun ke dekat US$ 20 per barel.

Mengutip Bloomberg, Senin (9/3) pukul 09.30 WIB, harga minyak Brent kontrak pengiriman Mei 2020 di ICE Futures anjlok 24,69% menjadi US$ 34,09 per barel. Setali tiga uang, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman April 2020 di Nymex juga terjun bebas 25,46% ke level US$ 30,77 per barel.

Ego menambahkan, impor crude selama ini masih terus berjalan namun dengan kondisi harga yang ada saat ini, tidak menutup peluang bagi Pertamina untuk mengamankan pasokan.

Baca Juga: Pemerintah berhitung dampak wabah corona terhadap ekonomi Indonesia

"Dengan harga gini Pertamina pasti punya strategi untuk lebih mengamankan. Pertamina mau beli sebanyak-banyaknya, kita punya banyak tanki yang kita mau isi," ungkap Ego.

Setali tiga uang, Direktur Utama Nicke Widyawati menjelaskan kondisi ini bagus bagi sektor hilir Pertamina sekalipun memberikan dampak pula untuk sisi bisnis hulu. "Di hilir ini kan bagus karena kita akan beli banyak jadinya mumpung harga masih (rendah)," kata Nicke dalam kesempatan yang sama.

Kendati demikian, ia belum bisa memastikan seberapa besar tambahan impor crude yang disasar oleh Pertamina. Mengutip keterangan di laman resmi Pertamina, sepanjang 2019 lalu impor minyak mentah Pertamina mencapai 87,06 juta barel dengan nilai mencapai, US$ 5,7 miliar.

Baca Juga: Moody's: Penurunan harga minyak akan berdampak pada 3 bank terbesar Singapura

Sementara itu, impor BBM Pertamina pada periode 2019 lalu mencapai 128,42 juta barel dengan nilai US$ 8,87 miliar.

Dalam catatan Kontan.co.id, pada Januari lalu Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memangkas jatah impor crude atau minyak mentah PT Pertamina pada 2020.

Impor crude yang dikurangi mencapai 30 juta barel setahun dan selama ini pengajuan impor Pertamina berkisar hingga 80 juta barel. Pemangkasan jatah impor membuat Pertamina hanya bisa mengimpor minyak sebanyak 50 juta barel di tahun ini.

Baca Juga: WNI ketiga positif corona di Singapura tidak tertular di Indonesia

Kala itu, Pertamina mengaku akan mematuhi kuota impor crude yang ditetapkan pemerintah pada 2020.

Di sisi lain, Pertamina mengklaim juga akan mengoptimalkan penyerapan minyak mentah dari dalam negeri yang didapat baik dari bagian pemerintah (government intake), anak perusahaan Pertamina dan pembelian bagian Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×