kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.758.000   -23.000   -1,29%
  • USD/IDR 16.565   0,00   0,00%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Harga Minyak Dunia Mahal, Pengamat: Biaya Operasional Maskapai Penerbangan Naik 15%


Senin, 25 April 2022 / 19:08 WIB
Harga Minyak Dunia Mahal, Pengamat: Biaya Operasional Maskapai Penerbangan Naik 15%
ILUSTRASI. Pengisian bahan bakar avtur pada pesawat Garuda Indonesia


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengamat penerbangan Alvin Lie melihat, prospek bisnis penerbangan mulai bangkit pada tahun ini. Terutama pemulihan penerbangan di sektor domestik.

Menurutnya, bisnis transportasi udara sebetulnya cukup memberikan peluang untuk optimistis di Indonesia. Seiring melandainya kasus Covid-19 serta kebijakan pembatasan yang mulai dilonggarkan.

“Namun kita perlu berhati-hati karena daya beli masyarakat masih cukup rendah sehingga keperluan bepergian naik pesawat bukan menjadi prioritas,” kata Alvin saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (25/4).

Adapun beberapa tantangan yang akan di hadapi lainnya yakni harga minyak dunia yang naik luar biasa. Menurutnya ini menyebabkan biaya operasi penerbangan naik hingga 15%.

Baca Juga: Harga Minyak Tertekan Lockdown Shanghai, Brent ke US$102,02 dan WTI ke US$97,96

“Di mana tentu berdampak pada harga tiket, sehingga dengan harga tiket yang naik ini akan berpengaruh pada daya beli yang lemah,” tutur dia.

Faktor ketiga yakni kekhawatiran pada pemulihan ekonomi yang belum pulih dari resesi. Hal ini dikhawatirkan dapat membuat ekonomi Indonesia dapat melemah dengan faktor-faktor yang ada.

Namun demikian, dia melihat tahun ini bisnis maskapai tentu akan lebih baik dari tahun sebelumnya. Lantaran ada pemain-pemain baru yang hadir seperti Pelita Air dan Super Air Jet yang makin agresif menambah rute penerbangan.

“Saya kira ini akan memberikan pilihan bagi masyarakat untuk memilih maskapai penerbangan dengan instrumen harga yang berbeda-beda, dan tentunya persaingan akan semakin ketat,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×