kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga minyak goreng mengekor penurunan CPO


Jumat, 06 Mei 2011 / 07:46 WIB
Harga minyak goreng mengekor penurunan CPO
Film melodrama Son Ye Jin berjudul The Classic.


Reporter: Herlina KD | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Harga minyak goreng pada bulan Mei 2011 terus melandai. Menurut data pemantauan harga barang kebutuhan pokok Kementerian Perdagangan, harga rata-rata minyak goreng curah nasional pada Mei 2011 sebesar Rp 10.695 per kg. harga ini masih lebih rendah ketimbang harga pada April lalu yang sebesar Rp 10.822 per kg.

Bahkan, penurunan harga minyak goreng tercatat sebagai salah satu penyumbang deflasi yang terjadi pada April lalu. Kepala Badan Pusat Statistik Rusman Heriawan menyatakan pada April 2011 Indonesia mengalami deflasi 0,31%. "Deflasi ini antara lain disumbang oleh penurunan harga beberapa komoditi pangan seperti beras, cabai merah dan minyak goreng," ujarnya awal pekan ini.

Rusman bilang, penurunan harga minyak goreng kali ini memberikan kontribusi sekitar 0,08% terhadap deflasi. Kontribusi penurunan harga minyak goreng ini memang cukup menggembirakan, pasalnya sebelumnya pada Februari lalu, komoditi minyak goreng justru memberikan sumbangan terhadap inflasi. Kala itu, Indonesia mengalami inflasi 0,13%, salah satu karena kenaikan harga minyak goreng yang menyumbang inflasi sebesar 0,02%.

Ketua Umum Asosiasi Industri Minyak Makan Indonesia (AIMMI) Adiwisoko Kasman mengungkapkan, menurunnya harga minyak sawit mentah alias Crude Palm Oil (CPO) membuat harga minyak goreng ikut terkerek turun.

“Apalagi dari sisi permintaan masih cukup stabil. Saat ini belum ada lonjakan permintaan minyak goreng, sehingga harga ikut turun," ujarnya kepada KONTAN Kamis (5/5).

Berdasarkan data Bloomberg, harga CPO di Bursa Malaysia untuk pengiriman Juni 2011 menunjukkan tren menurun. Harga CPO untuk pengiriman Juni ada di level US$ 1.112,5 per metrik ton. Bahkan, harga CPO sempat menyentuh level terendahnya sejak akhir tahun lalu di harga US$ 1.070,5 per metrik ton . Padahal, pada Februari lalu harga CPO sempat menyentuh level tertingginya sebesar US$ 1.268 per metrik ton (11/2).

Sebelumnya, Ketua Umum Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) Sahat Sinaga menyatakan, tahun ini konsumsi minyak goreng nasional diperkirakan akan mencapai 3,4 juta ton. Jumlah ini naik sekitar 6,25% ketimbang tahun 2010 lalu yang sebanyak 3,2 juta ton.

Artinya, dalam satu bulan, konsumsi minyak goreng nasional rata-rata sekitar 283.000 ton "Ekonomi negara kita berkembang, jadi konsumsi minyak goreng juga naik," ujarnya beberapa waktu lalu.

Ia bilang, hingga Juni - Juli nanti, permintaan minyak goreng masih akan stabil. Apalagi, saat ini banyak produsen yang menambah kapasitas produksinya. Artinya, pasokan minyak goreng juga akan meningkat. "Kalaupun ada fluktuasi kenaikan harga minyak goreng itu hanya imbas dari fluktuasi harga CPO," kata Adiwisoko.

Adiwisoko meramal, permintaan minyak goreng baru akan mengalami kenaikan saat puasa atau menjelang Lebaran. Pada saat itu, Adiwisoko memperkirakan akan terjadi kenaikan harga minyak goreng.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×