kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.280   0,00   0,00%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Harga Minyak Mentah Melambung, Industri TPT Hulu-Hilir Tertekan


Selasa, 19 April 2022 / 22:05 WIB
Harga Minyak Mentah Melambung, Industri TPT Hulu-Hilir Tertekan
ILUSTRASI. Salah satu dukungan diberikan dalam bentuk One Stop Solution bagi industri tekstil dan produk tekstil (TPT) oleh Balai Besar Tekstil (BBT) selaku satu unit kerja BSKJI di Bandung.


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Noverius Laoli

Faktor lain yang menjadi tantangan industri hilir tekstil ialah, daya beli masyarakat yang masih belum sepenuhnya pulih imbas pandemi Covid-19. Menurut Rizal, beban masyarakat saat ini banyak, seperti harus menghadapi kenaikan harga bensin, minyak, dan kebutuhan lainnya. 

Menurut Rizal, saat ini industri tekstil masih dalam masa recovery. Seyogyanya, pemerintah memberikan dukungan terhadap ekosistem yang mendukung pemulihan tersebut. “Dengan adanya kenaikan PPN menjadi 11% kemudian ada rencana kenaikan tarif listrik dan kebutuhan lainnya, ini menjadi faktor yang justru anti klimaks dari pemulihan yang diharapkan,” kata Rizal. 

Dia berharap pemerintah bisa turut berkontribusi agar pemulihan sektor TPT bisa berjalan mlus sehingga sektor yang menyerap banyak tenaga kerja ini bisa terus membaik. Toh ujungnya masyarakat punya kemampuan daya beli yang cukup karena punya pekerjaan. 

Baca Juga: Para Pelaku Industri TPT Mengkritik Rencana Impor Produk dari Bangladesh

Setali tiga uang, industri alas kaki juga ikut terdampak layaknya industri TPT. Direktur Eksekutif Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo), Firman Bakrie mengatakan kenaikan harga minyak pasti berpengaruh terhadap industri alas kaki. Selain kenaikan biaya-biaya, yang dihawatirkan adalah penurunan daya beli.

“Kenaikan harga yang mempengaruhi biaya produksi akan mempengaruhi biaya jualnya. Tetapi tantangannya selama Pandemi dan pembatasan bahan baku impor telah mengakibatkan kenaikan harga. Sehingga kenaikan harga lagi akan semakin menekan penjualan,” ungkap Firman. 

Di sisi lain, tantangan lainnya datang dari lanjutan perang Rusia-Ukraina yaitu terkait deglobalisasi. Menurutya, perlu dukungan pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai negara dengan daya tarik investasi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×