kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,47   7,72   0.86%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Mobil Listrik di Tanah Air Bakal Lebih Kompetitif, Ini Alasannya


Senin, 18 Maret 2024 / 07:55 WIB
Harga Mobil Listrik di Tanah Air Bakal Lebih Kompetitif, Ini Alasannya
ILUSTRASI. Pramuniaga menjelaskan mobil listrik VinFast VF-34 kepada pengunjung dalam Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (22/2/2024). VinFast yang merupakan produsen otomotif asal Vietnam tersebut memulai ekspansinya ke pasar Indonesia setelah bekerja sama strategis dengan lima dealer di Indonesia untuk pemasaran produk mereka untuk model VF 5, VF e34, VF 6, dan VF 7 pada 2024 ini. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah pabrikan otomotif global gencar berinvestasi mengembangkan ekosistem mobil listrik di Indonesia. Harapannya, proses lokalisasi ini akan membuat harga mobil listrik di Tanah Air lebih terjangkau bagi banyak konsumen.

Terbaru, VinFast asal Vietnam yang memastikan investasi tahap awalnya di Indonesia senilai US$ 200 juta atau setara Rp 3,12 triliun (asumsi kurs Rp 15.599 per dollar AS) untuk membangun pabrik mobil listrik yang berkapasitas 50.000 unit per tahun.

"Proses konstruksi direncanakan dimulai pada paruh pertama 2024 dan pabrik VinFast diharapkan beroperasi pada akhir 2025 atau awal 2026," ujar CEO VinFast Tran Quoc, Jumat (15/3).

Baca Juga: Bangun Pabrik Mobil Listrik di Indonesia, VinFast Gelontorkan Dana Awal US$ 200 Juta

Dia menambahkan, ketika pabrik di Indonesia mulai beroperasi dengan tingkat lokalisasi komponen yang tinggi, ini akan memungkinkan VinFast untuk menawarkan mobil listrik berkualitas tinggi dengan harga kompetitif di pasar yang disertai layanan purna jual prima.

Asal tahu saja, VinFast memperkenalkan beberapa mobil listrik saat Indonesia Internasional Motor Show (IIMS) 2024 yaitu VF 5, VF e34, VF 6, dan VF 7.

Meski belum diumumkan secara resmi, beredar rumor bahwa VF 5 bakal dijual dengan harga sekitar Rp 200 jutaan, sedangkan VF e34 diperkirakan berharga Rp 300 jutaan.

Investasi Merek China

Pemain baru dari China, Build Your Dreams (BYD) juga berencana berinvestasi mengembangkan ekosistem mobil listrik di Indonesia. BYD menargetkan dapat memulai proses peletakan batu pertama (groundbreaking) dan konstruksi pabrik mobil listrik pada tahun ini.

Dalam catatan KONTAN, investasi BYD di Indonesia dapat mencapai US$ 1,3 miliar atau Rp 20,28 triliun.

Baca Juga: BYD Bakal Pasok 10.000 Mobil Listrik Secara Bertahap untuk Operasional PLN

Sebelum membangun pabrik, BYD telah menjual tiga model mobil listrik di pasar Indonesia yaitu BYD Dolphin (harga Rp 425 juta), Seal (Rp 629 juta dan Rp 719 juta), serta Atto 3 (Rp 515 juta).

Pabrikan China lainnya, PT Chery Sales Indonesia telah memulai produksi mobil listrik Chery Omoda E5 dengan memanfaatkan pabrik milik PT Handal Indonesia Motor (HIM) di Pondok Ungu, Bekasi yang berkapasitas 600 unit per bulan.

Dalam waktu dekat, Chery berupaya untuk meningkatkan kemampuan produksi Omoda E5 seiring tingginya permintaan terhadap model tersebut.

"Kami ingin tingkatkan kemampuan produksi menjadi 1.000 unit sampai 1.500 unit per bulan," kata Assistant Vice President Chery Sales Indonesia Zeng Shuo, pekan lalu.

Sayangnya, tidak disebut kebutuhan investasi Chery untuk meningkatkan kapasitas produksi mobil listriknya. Sejauh ini, Omoda E5 yang dibanderol Rp 488,8 juta telah memperoleh lebih dari 2.400 surat pemesanan kendaraan (SPK).

Selanjutnya, ada Wuling Motors yang telah merealisasikan investasi US$ 1,1 miliar untuk pembangunan pabrik berkapasitas 120.000 unit per tahun di Cikarang, Jawa Barat. Di sana, Wuling turut memproduksi mobil listrik seperti Air ev, BinguoEV, dan kelak juga Cloud EV.r

Baca Juga: Penjualan Mobil Listrik Tumbuh Masif pada Awal 2024

Tidak ketinggalan, pabrikan asal Korea Selatan, Hyundai yang mengembangkan ekosistem mobil listrik di Indonesia dari hulu hingga hilir. Mereka berinvestasi US$ 1,55 miliar untuk membangun pabrik di Cikarang dengan kapasitas 150.000 unit--250.000 unit per tahun.

Angka ini sudah termasuk gabungan produksi mobil listrik dan konvensional. Hyundai bersama LG Energy Solution juga membangun pabrik sel baterai mobil listrik di Karawang berkapasitas 30 gigawatt per hour (GWh) yang akan beroperasi semester II-2024.

Tidak hanya itu, Hyundai juga membangun pabrik battery pack di Cikarang yang berkapasitas 21.000 battery service (BSA) dengan nilai investasi US$ 60 juta.

''Hyundai akan terus melengkapi pasar mobil listrik nasional dengan memperkenalkan model-model barunya sekaligus terus mengembangkan ekosistem pendukung seperti charging station," imbuh Chief Operating Officer Hyundai Motors Indonesia Franciscus Soerjopranoto, Minggu (17/3).

Sekadar catatan, melalui pabriknya di Cikarang, Hyundai mampu memproduksi Ioniq 5 yang dihargai mulai dari Rp 782 juta.tr

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×