kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Pasar Mobil Listrik Dalam Negeri Bakal Semakin Bergairah, Ini Faktor Pendorongnya


Kamis, 22 Februari 2024 / 06:30 WIB
Pasar Mobil Listrik Dalam Negeri Bakal Semakin Bergairah, Ini Faktor Pendorongnya
ILUSTRASI. Pemerintah akhirnya memastikan kebijakan insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) untuk pembelian mobil listrik.?(KONTAN/Carolus Agus Waluyo)


Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Pemerintah akhirnya memastikan kebijakan insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) untuk pembelian mobil listrik kembali berlanjut pada 2024.

Melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 8 Tahun 2024, pemerintah memotong PPN mobil listrik sebanyak 10% dari 11% menjadi hanya 1% dari total harga jual kendaraan tersebut. Mobil listrik yang berhak memperoleh insentif PPN harus diproduksi langsung di Indonesia dengan nilai Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) minimal 40%.

Saat ini terdapat beberapa model mobil listrik yang berhak mendapat insentif PPN 1%. Di antaranya adalah Hyundai Ioniq 5 (TKDN 40%), Wuling Air ev (40,40%), Wuling BinguoEV (47,55%), dan Chery Omoda E5 (40,50%).

Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Jongkie Sugiarto mengatakan, para Agen Pemegang Merek (APM) mobil listrik kini sedang mempelajari PMK No. 8/2024. Gaikindo tentu berharap penjualan mobil listrik di Indonesia akan tumbuh lebih baik pada 2024 seiring berlanjutnya insentif PPN 1% dari pemerintah.

Baca Juga: Sah! Pemerintah Resmi Beri Diskon PPN Mobil Listrik 2024

Sebagai gambaran, penjualan wholesales (pabrik ke diler) mobil listrik nasional pada 2023 tercatat sebanyak 17.062 unit.

Gaikindo juga yakin insentif tersebut akan mendorong lebih banyak pabrikan otomotif untuk berinvestasi mobil listrik di Indonesia. “Alhasil, makin banyak pilihan mobil listrik bagi konsumen Indonesia,” kata Jongkie, Rabu (21/2).

Chief Operating Officer PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) Franciscus Soerjopranoto menyebut, pihaknya mendukung kebijakan insentif PPN 1% yang dilanjutkan pemerintah tahun ini. "Kami berkeyakinan penjualan mobil listrik akan lebih besar pada masa mendatang," imbuh dia, Rabu (21/2).

Asal tahu saja, Ioniq 5 mampu terjual lebih dari 7.000 unit sepanjang 2023 berkat adanya insentif PPN. Kebijakan tersebut membuat harga Ioniq 5 kini berkurang menjadi Rp 703,8 juta sampai Rp 805,5 juta.

Sales and Marketing Director Wuling Motors Dian Asmahani menyampaikan, insentif PPN 1% akan menguntungkan konsumen untuk berpindah ke mobil listrik demi menunjang mobilitas sehari-hari. Wuling kini fokus menggencarkan pemasaran mobil listriknya seperti Air ev dan model terbaru BinguoEV.

"Seiring dengan berlanjutnya kebijakan pemerintah, kami berharap makin banyak masyarakat yang tertarik dengan mobil listrik Wuling," tutur Dian, Rabu (21/2).

Baca Juga: Resmi, Mobil Listrik Dapat Diskon PPN, Cek Harga Mobil Listrik Di IIMS 2024

Merujuk data Gaikindo, Air ev mampu terjual secara wholesales sebanyak 5.575 unit pada 2023. Kini, harga Air ev diestimasikan mulai dari Rp 190 juta sampai Rp Rp 275 juta setelah dipotong insentif PPN.

Adapun harga BinguoEV setelah insentif PPN diperkirakan mulai Rp 317 jutaan sampai Rp 372 jutaan.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Indef Tauhid Ahmad menilai, kebijakan insentif PPN 1% diperkirakan akan mengangkat penjualan mobil listrik, meski tidak dalam level yang signifikan. Kemungkinan penjualan mobil listrik hanya terlihat masif di area Jabodetabek. 

Kembali lagi, masyarakat masih perlu waktu untuk benar-benar memahami manfaat mobil listrik. Di samping itu, permintaan terhadap mobil listrik juga harus diimbangi oleh pengembangan charging station yang masif di seluruh Indonesia. "Insentif untuk fasilitas penunjang mobil listrik juga perlu digencarkan," tandas dia, Rabu (21/2).                          

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×