Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (Aptindo) menyebut, dampak perang antara Rusia - Ukraina tidak mempengaruhi ketersediaan tepung terigu di Indonesia.
Direktur Eksekutif Aptindo Ratna Sari Loppies mengatakan, produsen tepung menerima sumber tepung terigu dari negara lain seperti Australia, Kanada, Argentina, Amerika Serikat, India, Bulgaria, Brazil, dan Moldova.
Hingga akhir tahun ini, stok tepung terigu masih akan aman. "Ketersediaan stok ada seperti biasa," kata Ratna saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (7/9).
Baca Juga: Pemerintah akan Wajibkan Importir Gandum Serap Sorgum, Ini Respons Aptindo
Meski stok aman, harga tepung sendiri sudah naik. Pada Agustus 2022 harga tepung terigu tercatat sebesar Rp 12.318 per kilogram. Harga ini sudah naik sekitar 14% dibandingkan harga tepung per Agustus 2021 lalu.
Adapun pada Juli 2022, harga tepung masih sekitar Rp 11.991 per kilogram.
Ratna mencatat, harga jual tepung naik 36,8% sejak 2017. Adapun harga gandum sebagai bahan baku sudah naik 78,78% sejak 2017.
Perang Rusia-Ukraina tidak mempengaruhi pasokan karena banyak sumber gandum dari negara lain. Tapi memang perang mempengaruhi harga.
"Lalu, kenaikan BBM tidak mempengaruhi harga terigu dari pabrik. Harga pabrik dipengaruhi oleh harga gandum Internasional dan nilai tukar dollar dengan rupiah," ujarnya.
Baca Juga: Akibat Gandum Mahal, Kenaikan Harga Mi Instan Tak Terbendung Tahun Ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News