Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peternak ayam mengelukan kenaikan harga pakan jagung yang terus melambung.
Wakil Ketua Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) Hidayaturrahman meminta agar pemerintah melakukan evaluasi harga jagung sesuai dengan Harga Acuan Pembelian (HAP) yang sudah ditetapkan yaitu Rp 5.000/kg.
Menurutnya, harga pakan jagung di pasar saat ini sudah lebih tinggi dari pada HAP yang ditetapkan. Sementara peternak mendapat tekanan tidak dapat menaikan harga telur karena berkaitan dengan isu menjaga inflasi.
Baca Juga: Harga Ayam Naik, Cek Rekomendasi Saham Japfa Comfeed (JPFA)
"Di Jawa Timur saja harga pakan sudah mencapai Rp 6.400-6.500/kg sementara HAP 5.000/kg, selisihnya cukup besar tapi jualan kita tidak boleh naik," terang Hidayatullah dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi IV DPR RI, Senin (18/9).
Pinsar tidak meminta agar pemerintah memberikan subsidi jagung. Sebab kata dia pemberian jagung selama ini tidak berjalan optimal dalam menekan ongkos produksi.
Lebih dari itu, ia meminta agar pemerintah memastikan ketersediaan jagung dengan HAP yang sudah disepakati bersama.
"Mestinya disediakan jagung yang sifatnya bukan subsidi tapi ketersediaan sesuai dengan HAP. Kalau ongkos produksi naik namun harga dikunci, peternak ini menjadi korban yang di tengah," tutur Hidayatullah.
Baca Juga: Butuh Aksi Nyata Pemerintah untuk Menghadapi Ancaman Krisis Pangan
Malansir data dari Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), Senin (18/9) harga jagung di tingkat peternak rerata nasional naik 0,60% menjadi Rp 6.760/kg. Nilai tersebut memang lebih tinggi dari HAP jagung yaitu Rp 5.000/kg.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News