kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga pangan mulai stabil, IKAPPI: Daya beli masyarakat turun


Kamis, 16 Juli 2020 / 15:52 WIB
Harga pangan mulai stabil, IKAPPI: Daya beli masyarakat turun
ILUSTRASI. JAKARTA,01/07-INFLASI DI TENGAH PANDEMI. Pedagang melayani calon pembeli di pasar PD Jaya, Senen, Jakarta, Rabu (01/07). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada bulan Juni 2020 sebesar 0,18% mom. Inflasi pada bulan tersebut lebih tinggi daripada


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli

Melihat harga bahan pangan yang relatif stabil, Abullah pun meminta agar pemerintah tetap menjaga keseimbangan antara produksi dan permintaan. Dengan begitu, dia berpendapat ekonomi tetap akan bergerak.

"Karena kan sekarang banyak kasus pedagang membagi-bagi dagangannya, banyak kasus petani juga mengalami kerugian karena [produksi] tidak terserap, sehingga hasil produksi di bagi. Jadi supply ditingkatkan, di sisi lain untuk menggenjot ekonomi itu kan daya beli harus ditingkatkan," terangnya.

Baca Juga: Pasokan minim, harga cabai tembus Rp 160.000

Akibat Covid-19, Abdullah mengakui pedagang mengalami penurunan pendapatan. Ini disebabkan minimnya pembeli ke pasar. Dia mengatakan, saat pembatasan sosial berskala besar baru ditetapkan, omset pedagang menurun hingga 65%, sempat mengalami kenaikan setelahnya namun saat ini turun lagi menjadi 50%.

Karena itu, dia juga berharap pemerintah bisa memberikan kemudahan permodalan kepada para pedagang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×