Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga pertengahan Juli, harga komoditas pangan relatif stabil. Harga bahan pangan yang sempat naik sebelumnya, seperti daging ayam, bawang merah dan gula sudah menunjukkan penurunan.
Berdasarkan data data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS) per Kamis (16/7), harga rata-rata daging ayam sudah mencapai Rp 35.400 per kg atau lebih rendah daripada harga di awal Juli yang mencapai Rp 38.950 per kg.
Harga bawang merah juga turun di Rp 37.650 per kg dibandingkan awal Juli Rp 44.050 per kg, harga gula pasir lokal juga turun menjadi sekitar Rp 15.200 per kg, meski masih di atas harga eceran tertinggi yang Rp 12.500 per kg.
Baca Juga: BI perkirakan inflasi bulan Juli 2020 sebesar 0,04%
Menurut Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri, penurunan harga ini disebabkan daya beli masyarakat yang menurun, akibatnya permintaan masyarakat ikut turun.
"Karena permintaannya turun, harganya turun. Begitu pun sebaliknya, bila permintaannya banyak, harga tinggi juga," ujar Abdullah kepada Kontan, Kamis (16/7).
Sementara itu, harga pangan lainnya seperti beras kualitas medium I berkisar Rp 11.700 per kg, telur ayam sekitar Rp 26.500 per kg, daging sapi Rp 118.600 per kg, bawang putih Rp 23.200 per kg, cabai merah besar Rp 30.750 per kg, cabai merah keriting Rp 32.250 per kg, cabai rawit hijau Rp 32.550per kg, cabai rawit merah Rp 36.800 per kg dan minyak goreng curah Rp 11.700 per kg.
Baca Juga: Ekonom IKS proyeksikan inflasi akhir tahun 2020 di angka 3,0%
Melihat harga bahan pangan yang relatif stabil, Abullah pun meminta agar pemerintah tetap menjaga keseimbangan antara produksi dan permintaan. Dengan begitu, dia berpendapat ekonomi tetap akan bergerak.
"Karena kan sekarang banyak kasus pedagang membagi-bagi dagangannya, banyak kasus petani juga mengalami kerugian karena [produksi] tidak terserap, sehingga hasil produksi di bagi. Jadi supply ditingkatkan, di sisi lain untuk menggenjot ekonomi itu kan daya beli harus ditingkatkan," terangnya.
Baca Juga: Pasokan minim, harga cabai tembus Rp 160.000
Akibat Covid-19, Abdullah mengakui pedagang mengalami penurunan pendapatan. Ini disebabkan minimnya pembeli ke pasar. Dia mengatakan, saat pembatasan sosial berskala besar baru ditetapkan, omset pedagang menurun hingga 65%, sempat mengalami kenaikan setelahnya namun saat ini turun lagi menjadi 50%.
Karena itu, dia juga berharap pemerintah bisa memberikan kemudahan permodalan kepada para pedagang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News