Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan harga jual produk rokok membuat PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) harus kehilangan pangsa pasarnya. Perusahaan emiten rokok ini melihat, pada kuartal I-2020, pangsa pasarnya turun menjadi 30,3% dan volume penjualannya hanya 20,4 miliar unit.
Presiden Direktur HM Sampoerna Mindaugas Trumpaitis mengatakan, penurunan pangsa pasar disebabkan oleh kenaikan harga merek Dji Sam Soe Magnum Mild. Ini mencerminkan bahwa perokok dewasa lebih memilih untuk membeli merek-merek dengan harga sangat rendah karena ada selisih harga yang melebar.
Adapun penurunan tersebut diimbangi sebagian oleh peningkatan pangsa pasar merek Sampoerna A. Hal ini juga menunjukkan bahwa berkurangnya selisih harga dengan merek-merek pesaing yang memiliki harga menengah dan rendah.
Baca Juga: Ini empat agenda acara RUPS Tahunan HM Sampoerna (HMSP)
Berdasarkan laporan keuangan di kuartal I-2020, penjualan HMSP turun 0,5% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 23,7 triliun. Ini terjadi setelah volume penjualan rokok turun yang diimbangi sebagian oleh kenaikan harga.
Adapun laba bersih HMSP , anggota indeks Kompas100 ini, pada periode Januari-Maret 2020 masih naik tipis 1,1% yoy menjadi Rp 3,32 triliun.
Trumpaitis bilang, tahun 2020 akan menjadi tahun yang penuh tantangan bagi industri tembakau karena perekonomian telah menerima pukulan keras dengan adanya pandemi Covid-19.
"Selain itu, merek-merek kami juga terimbas dengan adanya kenaikan tarif cukai eksesif dengan rata-rata tertimbang sebesar 24%, serta kenaikan harga jual eceran eksesif dengan rata-rata tertimbang sebesar 46%," kata dia kepada Kontan.co.id, Senin (18/5).