Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Anna Suci Perwitasari
Meski demikian, Trumpaitis menghargai beberapa relaksasi yang diberikan oleh Kementerian Keuangan, termasuk perpanjangan waktu pembayaran cukai dari 60 hari menjadi 90 hari sejak waktu pemesanan.
Menurutnya kemudahan tersebut memberi HM Sampoerna kemampuan untuk mengalokasikan dan mengelola sejumlah dana untuk meningkatkan protokol kesehatan dan keselamatan pada aktivitas bisnis.
Adapun sejak munculnya wabah virus corona, perusahaan telah mengambil sejumlah langkah terkait dengan kelangsungan usaha untuk menjaga ketersediaan produk bagi pelanggan dan konsumen dewasa.
“Dengan tidak adanya kejelasan mengenai kapan keadaan akan kembali normal, perusahaan terus menerapkan praktik-praktik manufaktur yang baik. Kami juga telah menerapkan protokol keamanan kesehatan dan sanitasi yang ketat sesuai anjuran pemerintah," lanjut Trumpaitis.
Baca Juga: Kadin & HM Sampoerna kolaborasi untuk berpartisipasi dalam penanganan Covid-19
Upaya HMSP dalam menghadang penyebaran virus corona ini tidak hanya diterapkan di seluruh pabrik saja, tetapi juga di gudang-gudang dan rantai pasokan. Trumpaitis menyatakan hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa bisnis dapat terus beroperasi dengan senormal mungkin seraya tetap menjaga kualitas dan integritas merek produk HMSP.
Meski perusahaan sedang menghadapi situasi yang luar biasa, Trumpaitis memastikan bahwa HM Sampoerna berkomitmen untuk menjamin kestabilan ekonomi seluruh karyawan dan tidak akan melakukan pemutusan hubungan kerja selama periode pandemi ini dan tetap memberikan gaji penuh, termasuk tunjangan hari raya.
Melihat dampak signifikan virus corona terhadap bisnis, Trumpaitis berharap pemerintah akan terus mendukung industri tembakau yang merupakan sumber penghasilan sekitar enam juta orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News