kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Sejumlah Barang Berpotensi Naik Akibat Tekanan pada Rupiah


Sabtu, 05 November 2022 / 09:20 WIB
Harga Sejumlah Barang Berpotensi Naik Akibat Tekanan pada Rupiah
ILUSTRASI. Pengunjung melihat?deretan mobil terbaru Wuling pada ajang Jakarta Auto Week di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, Senin, (14/3/2022).


Reporter: Amalia Nur Fitri, Muhammad Julian | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Efek nilai tukar rupiah yang melemah terhadap dollar Amerika Serikat (AS), berdampak luas bagi para pebisnis. Sebagian dari mereka bahkan telah mengerek harga jual demi mempertahankan usaha.

PT Honda Prospect Motor (HPM) mengaku sudah menaikkan harga jual mobil di tengah pelemahan rupiah tersebut.

"Terakhir ada beberapa model di Oktober mengalami kenaikan harga," kata Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor (HPM), Yusak Billy saat dihubungi KONTAN, Jumat (4/11).

Untuk mengimbangi penaikan harga mobil yang membebani konsumsi, HPM tetap berusaha memberikan nilai layanan terbaik dan fokus menjaga pasokan produk.

Baca Juga: Apindo Berharap Pemerintah Berhati-hati Membuat Kebijakan Terkait Industri Sawit

Asal tahu, selain ongkos yang membengkak karena rupiah terdepresiasi, pabriknya mobil juga terkendala dari sisi pasokan komponen karena efek gangguan rantai pasokan. Oleh karena itu, pemenuhan pasokan kendaraan pesanan konsumen menjadi salah satu prioritas penanganan masalah dari HPM.

Sambil jalan, HPM memastikan akan terus memantau kondisi pelemahan rupiah. Terutama, dampaknya terhadap harga bahan baku ke depan dan kondisi ekonomi secara umum.

Biarpun banyak tantangan menghadang, HPM masih optimis dengan tren permintaan mobil. Menurutnya, minat konsumen untuk belanja mobil masih ada. Perusahaan tersebut membaca antusiasme konsumen dari peluncuran model-model baru yang belakangan ini digelar.

Ketua I Gaikindo Jongkie Sugiarto mengatakan pelemahan rupiah dalam jangka panjang bisa memicu kenaikan harga mobil. Makanya, harus ada penyesuaian harga jika terjadi pelemahan nilai tukar terjadi dalam jangka waktu terlalu lama.

Ketua Bidang Kebijakan Publik Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sutrisno Iwantono mengatakan, pelemahan rupiah akan lebih berdampak terhadap sektor industri yang menggunakan bahan baku impor dalam kegiatan produksi.

Baca Juga: Intiland Development (DILD) Pertimbangkan Naikkan Harga Jual Rumah Tapak Tahun 2023

"Industri otomotif itu kan, sebagian dari bahan baku impor yang menggunakan bahan baku impor pasti akan terkena dampak," kata dia.

Mengintip data Bloomberg, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS sejak akhir tahun lalu hingga Jumat (4/11) atau periode year to date (ytd) melemah 9,37% menjadi Rp 15.738 per dollar AS. Pada 31 Desember tahun lalu, rupiah berada pada level Rp 14.263 per dollar AS.




TERBARU

[X]
×