Reporter: Gloria Haraito | Editor: Edy Can
JAKARTA. Produsen susu menaikkan harga semua jenis susu buatan pabrik. Kenaikan harga tersebut mengimbangi lonjakan harga susu bahan baku di pasar dunia.
Menurut Syahlan Siregar, Direktur Eksekutif Asosiasi Industri Pengolahan Susu (AIPS), produsen susu menaikkan harga jual 2%-4% tahun ini. Kenaikan ini berlaku untuk susu bubuk, susu formula, susu segar, susu kental manis, dan susu cair.
Syahlan mengklaim, kenaikan harga susu merupakan pilihan terakhir setelah melakukan upaya lain. Sebab, "Kenaikan harga bisa mempengaruhi penjualan produsen," ujar Syahlan kepada KONTAN, Selasa (26/4).
Salah satu produsen susu yang menaikkan harga jualnya adalah PT Frisian Flag Indonesia (FFI). Menurut Cees Ruygrok, Presiden Direktur Frisian Flag Indonesia, sejak awal tahun ini, perusahaannya sudah menaikkan harga produk sebesar 3%.
Nah, kenaikan harga ini menyebabkan penjualan Frisian Flag Indonesia melamban. Menurut Anton Susanto, Manajer Komunikasi Frisian Flag Indonesia, sepanjang kuartal I-2011 ini penjualan FFI hanya tumbuh 10%. "Pertumbuhan penjualan kuartal I-2010 sebesar 15%," kata Anton. Tahun lalu, Frisian Flag Indonesia memproduksi 840.000 ton.
Harga bahan baku naik
Seperti disebutkan di awal, kenaikan harga susu bahan baku di pasar dunia menjadi biang kenaikan harga susu di dalam negeri. Teguh Boediyana, Ketua Dewan Persusuan Nasional mengungkapkan, harga susu di pasar dunia memang melonjak dahsyat. Ambil contoh harga susu bubuk skim atau susu bubuk tanpa lemak. Awal Februari 2011, harga susu bubuk skim menyentuh rekor US$ 3.800 per ton atau naik 22,5% dari harga rata-rata tahun lalu sebesar US$ 3.100 per ton.
Lonjakan harga susu butter fat pada tahun ini lebih tinggi lagi, yakni rata-rata 25% dari harga rata-rata butter fat tahun lalu. Sepanjang tahun 2010, rata-rata harga susu butter fat US$ 4.000 per ton. "Saat ini harga rata-rata susu butter fat sudah menyentuh US$ 5.000 per ton," ujar Teguh.
Anton menambahkan, kenaikan harga susu di pasar global mendongkrak harga susu lokal. Saat ini, Frisian Flag Indonesia menggunakan 25% susu lokal, dan 75% mengimpor dari Australia dan Selandia Baru. Produsen susu cap Bendera itu membeli susu lokal Rp 3.500 per liter. "Harga ini meningkat Rp 50-Rp 100 dari harga kuartal IV-2010," ujarnya.
Yeni Fatmawati, Direktur Hubungan Perusahaan PT Sari Husada menyatakan, kendati harga bahan baku naik, perusahaannya berupaya situasi ini tidak memberatkan konsumen. Selama ini, Sari Husada banyak menggarap segmen bawah. "Kami senantiasa mengkaji aspek ini dalam menjual produk," tutur Yeni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News