Reporter: Azis Husaini | Editor: Handoyo .
Saleh menjelaskan, dengan empat upaya itu pihaknya berharap bisa melakukan efisiensi penggunaan BBM sebesar 5% dari total pemakaian 48-50 juta liter tahun ini. “kami tetap menjaga untuk 1 pengerukan bank cubic metre (bcm) menggunakan solar hanya 0,9 liter, jangan sampai 1 liter,” ungkap Saleh. Asal tahu saja untuk 1 bcm itu sama dengan 2,4 ton per kubik.
Adapun untuk biaya jasa tambang secara gambaran kasar untuk pengerukan 1 bcm biayanya US$ 1,5 sampai US$ 2,5. Sementara biaya angkut dari stock pile ke pelabuhan untuk bisa mencapai US$ 2.
Adapun kenaikan biaya jasa tambang yang diminta oleh Samindo sudah dilakukan tahun ini. “Seperti memang tidak bisa naik harga lagi karena kami sudah naikan saat harga batubara naik awal tahun lalu,” ungkap Investor Relation Samindo Ahmad Zaki.
Tahun ini, Samindo memproyeksikan pemindahan lahan atau overburden removal sebesar 54 juta bank cubic meter bcm, terdiri atas 49 juta bcm untuk PT Kideco Jaya Agung dan 5 juta bcm untuk PT Gunung Bayan Pratama (anak usaha PT Bayan Resources Tbk), naik dari tahun lalu sebesar 48 juta bcm Kideco dan 2,5 juta bcm Gunung Bayan Pratama.
Sementara produksi batubara sepanjang 2018 diproyeksikan mencapai 10,9 juta ton. Hingga kuartal I, produksi batubara baru mencapai 2 juta ton.
Zaki menyatakan, untuk semester I-2018 produksi dan kinerja perusahaan belum terlihat karena data dari manajemen belum sampai. Tetapi melihat kinerja kuartal I-2018 dan tahun lalu, ditambah lagi harga batubara naik maka kinerja perusahaan diprediksi akan naik juga di semester I-2018 ini. “Saya kira masih bagus kinerja kami,” imbuh dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News