Reporter: Abdul Wahid Fauzie | Editor: Test Test
JAKARTA. Pemerintah mengurungkan niatnya merilis harga tabung gas program konversi ukuran 3 Kilogram (Kg). Penundaan ini bakal terus terjadi hingga ada koreksi harga bahan baku dari PT Krakatau Steel (KS).
"Rapat pekan lalu belum memutuskan harga tabung," kata Direktur Industri Logam Departemen Perindustrian (Depperin) I Putu Suryawirawan, Senin (15/9)
Menurut Putu, penundaan dilakukan karena adanya koreksi harga bahan baku yang akan dilakukan oleh PT KS. BUMN ini perlu mengoreksi lantaran harga baja di belahan dunia sudah mengalami penurunan. Saat ini harga scrab telah menurun 30%, dari Rp 5.500 per Kg menjadi Rp 3.500 per Kg.
Sekedar informasi, untuk periode Juli - September 2008, harga bahan baku sebesar Rp 12.000 per Kg sehingga harga tabung menjadi Rp 129.000 per unitnya.PT KS sebenarnya telah menetapkan harga bahan baku untuk Oktober hingga Desember senilai Rp 13.500 per Kg. Tapi, ya itu tadi, karena harga turun PT KS pun perlu melakukan koreksi.
Pemerintah meminta PT KS agar secepatnya melakukan koreksi harga bahan baku. "Kami minta pekan ini sudah selesai," kata Putu. Itu, agar para produsen tabung dapat menghitung berapa biaya produksi yang harus ditanggungnya. "Semoga harga tabung juga akan kelar pekan ini," tuturnya lagi.
Ketua Asosiasi Industri Tabung Baja (Asitab) Tjiptadi membenarkan jika PT KS akan melakukan koreksi harga. "Saya belum tahu berapa banyak koreksinya," katanya. Menurutnya, harga tabung hingga Desember akan sama dengan harga Juli 2008. "Asalkan PT KS menetapkan harga bahan bakunya Rp 12.000 per Kg," paparnya.
Namun, jika PT KS menetapkan harganya di atas harga Juli, maka Asitab akan meminta kepada pemerintah untuk mengkaji harga tabung barunya. Jika permintaan ini tidak dituruti. maka para produsen akan mengalami kerugian. "Kalau bahan baku naik, harganya harus naik," katanya.
Hingga berita ini turun, KONTAN belum berhasil meminta penjelasan lebih rinci dari Direktur Pemasaran PT KS Irvan Kamal. "Saya sedang rapat," katanya singkat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News