Reporter: Epung Saepudin |
JAKARTA. Tingkat penyerapan tanah industri yang dijual selama kuartal keempat 2008 turun sangat tajam. Yaitu, anjlok 36% dari 29,9 hektar menjadi menjadi 19,1 hektar dari kuartal sebelumnya. Untuk catatan, angka ini tercatat sebagai tingkat penyerapan terendah selama tahun 2008. Angka-angka tersebut dirilis oleh Konsultan Properti Cushman Wakefield.
Menurut Kepala Riset Industrial Cushman Wakefield Wira Agus, harga tanah industri tak banyak bergerak alias tidak berubah. Akibat penurunan nilai rupiah yang fluktuatif, ia memperkirakan harga rata-rata penawaran tanah industri mencapai Rp.665.000 per m2 (+5.6% QoQ. Dalam US$, harga jual anjlok menjadi $60 per m2 (-11.1% QoQ).
Riset tersebut menunjukkan bahwa tingkat penyerapan tahunan 2008 turun sebesar 3,4% menjadi 126,7 Ha dibandingkan dengan yang terjadi pada tahun 2007 yang mencapai 131,2 Ha, dengan tingkat penyerapan terendah terjadi pada kuartal terakhir 2008.
Terkait dengan lokasi industri, ternyata daerah pinggiran makin dipilih. Lokasi industri yang paling banyak diminati adalah di Bekasi dan Karawang atau Purwakarta. "Daerah itu menyerap sekitar 70% dari total transaksi. Sisanya di daerah Serang dan Tengerang," ujar Wira.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News