kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga telur ayam mulai merayap naik


Minggu, 13 Maret 2011 / 20:23 WIB
Harga telur ayam mulai merayap naik
ILUSTRASI. Konser grup boyband Korea Selatan EXO asal SM Entertainment


Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina |

JAKARTA. Kekhawatiran akan naiknya harga telur ayam akibat melonjaknya harga pakan ternak mulai terbukti. Harga telur ayam ras di beberapa pasar tradisional di Jakarta sudah naik sekitar Rp 1.000-Rp 2.000/kilogram (kg) sejak minggu lalu. Sukarno, pedagang telur ayam di Pasar Palmerah, Jakarta Barat, mengatakan harga telur ayam yang dijualnya telah naik Rp 1.000/kg, menjadi Rp 15.000/kg sejak awal pekan lalu. "Di minggu sebelumnya, saya masih menjualnya di harga Rp 14.000/kg," ujarnya kepada KONTAN, Minggu (13/3).

Di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, harga telur ayam malah naik lebih tinggi. Rasinah, pedagang telur di sana, mengaku sekarang ia menjual telur ayam seharga Rp 16.000/kg, naik Rp 2.000 dari minggu-minggu sebelumnya yang masih Rp 14.000/kg. "Harga dari pasar induknya naik, ya saya pun menaikkan harganya," kata Rasinah.

Alasan yang sama diutarakan Sukarno. Menurutnya, harga telur ayam dari Pasar Induk Kramat Jati naik dari Rp 13.000/kg menjadi Rp 14.000/kg mulai pekan lalu. "Sebagai pedagang, saya hanya mengikuti harga telur yang saya ambil dari pasar induk," jelasnya.

Hartono, Ketua Umum Pusat Informasi Pemasaran Unggas (Pinsar), menyatakan kenaikan harga telur itu diakibatkan melonjaknya harga pakan ternak, terutama jagung. Menurutnya, harga jagung di tingkat pasar saat ini sudah mencapai Rp 3.800/kg, naik 52% dari harga jagung di bulan lalu yang masih Rp 2.500/kg. Ini diperparah harga bungkil kedelai yang ikut naik akibat tingginya permintaan global. "Ini sangat memberatkan peternak, apalagi biaya pakan itu menyedot 87% keseluruhan biaya produksi telur," ujarnya kepada KONTAN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×