kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

2011, produksi telur nasional diprediksi capai 1,5 juta ton


Kamis, 06 Januari 2011 / 20:12 WIB
2011, produksi telur nasional diprediksi capai 1,5 juta ton


Reporter: Herlina KD | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Pertumbuhan jumlah penduduk sudah pasti akan berimbas pada kenaikan kebutuhan pangan. Tak hanya beras sebagai kebutuhan pokok, tapi juga kebutuhan lauk pauk seperti telur dan daging. Karenanya, tahun ini, produksi telur nasional diperkirakan akan mencapai 1,5 juta ton.

Ketua Umum Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia (ISPI) Yudhi Guntara mengatakan, tahun ini produksi telur nasional diperkirakan sebesar 1,2 juta ton - 1,5 juta ton. Sebagai perbandingan, "Tahun 2010 lalu produksi telur nasional mencapai 1,4 juta ton," ujarnya Rabu (5/1).

Ia mengatakan, total omset telur yang bisa dicapai tahun ini sekitar Rp 25 triliun. Untuk mendukung produksi telur ini, kata Yudhi tahun ini produksi DOC alias anak ayam (Day old Chicken) sebanyak 1,3 miliar ekor dengan dukungan produksi pakan sebesar 9,6 juta ton.

Amin Hasan Bukhori, Staf Senior Pusat Informasi Pasar Unggas (Pinsar) mengatakan sebenarnya target produksi telur nasional tahun ini sangat mungkin bisa tercapai. Apalagi, populasi ternak unggas saat ini sudah mencukupi. "Kenaikan produksi telur ini karena ada kenaikan populasi ayam petelur," ujarnya kepada KONTAN Kamis (6/1).

Hanya saja, Amin bilang kenaikan populasi ternak unggas ini juga akan berimbas pada kenaikan konsumsi pakan ternak. Padahal, sejak tahun lalu harga pakan ternak terkerek kenaikan harga bahan baku ternak seperti jagung dan bungkil kedelai yang memang naik akibat pasokan terbatas.

Sementara itu, tahun ini harga pakan ternak sepertinya tidak ada tanda-tanda menurun. Bahkan, kenaikan harga pakan nampaknya akan terus berlanjut karena per 22 Desember 2010 lalu Kementerian Keuangan memberlakukan bea masuk bahan baku pakan ternak sebesar 5%. Aturan ini tercantum dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No 241 tahun 2010.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×