Reporter: Hasbi Maulana | Editor: Hasbi Maulana
Daerah yang mengalami kenaikan harga telur ayam itu adalah: Jakarta, Bogor, Cianjur, Sukabumi, Bandung, Tasikmalya, Cirebon, Kuningan, Solo, Boyolali, Semarang, Magelang, Salatiga, Jogja, Klaten, Purbalingga, Purwokerto, Madiun, Blitar, Pare-Kediri, Surabaya, Malang, Tuban, Bondowoso, Jember, Kendari, dan Gorontalo.
Kenaikan harga telur ayam tertinggi dalam kurun waktu sebulan itu terjadi di Malang (9,95% | Rp 21.000), Purbalingga (9,95% | Rp 21.000), dan Tuban (8,59% | Rp 21.500).
Sebaliknya, harga telur ayam di 25 daerah masih lebih rendah ketibang sebulan lalu.
Daerah-daerah yang harga telur ayam-nya turun itu adalah: Aceh, Medan, Pekanbaru, Payakumbuh, Padang, Jambi, Kepri, Lampung, Serang, Tangerang, Bekasi, Kudus, Pati, Rembang, Banyuwangi, Bali, Lombok, Sumbawa, Balikpapan, Samarinda, Banjarmasin, Pangkalan Bun, Palangkaraya, Sampit, dan Makassar
Daerah yang mengalami penurunan harga telur ayam terdalam adalah: Pekanbaru (-17,65% | Rp 18.200), Medan (-17,65% | Rp 18.200), dan Kepri (-17,65% | Rp 18.200).
Sisanya, harga telur ayam di delapan daerah (Bengkulu, Babel, Palembang, Pontianak, Singkawang, Manado, Palu, dan Pare-pare) sama dengan harga sebulan lalu.
Perkembangan harga sepekan (29 Januari-5 Februari) di halaman selanjutnya >>