kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.932   28,00   0,18%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Harga udang catat rekor tertinggi dalam 10 tahun terakhir


Kamis, 17 Februari 2011 / 09:53 WIB
Harga udang catat rekor tertinggi dalam 10 tahun terakhir
ILUSTRASI. Warga beraktivitas di tepi Danau Teluk Kenali, Jambi


Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Edy Can


JAKARTA. Harga udang baik di pasaran domestik maupun internasional terus melambung dalam beberapa bulan terakhir. Iwan Sutanto, Ketua Shrimp Club Indonesia (SCI), mengatakan harga udang jenis vannamei Februari ini sudah mencapai Rp 50.000 hingga Rp 60.000 per kilogram (kg).

Padahal, beberapa bulan lalu harga udang masih di kisaran Rp 37.000 hingga Rp 38.000 per kg. "Ini harga tertinggi dalam 10 tahun terakhir," ujar Iwan kepada KONTAN, Rabu (16/2).

Iwan menduga, kenaikan ini karena menurunnya pasokan udang dunia dan nasional. Menurutnya, Brazil dan China sebagai negara pengekspor udang sudah menghentikan ekspornya akibat membengkaknya konsumsi dalam negeri.

Sementara, Iwan mengatakan produksi dalam negeri tahun lalu lebih rendah dari target. Tahun lalu, total produksi dalam negeri hanya mencapai 352.600 ton sementara targetnya 400.300 ton.

Plt Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan Ketut Sugama menyatakan, penurunan produksi ini akibat serangan virus MNV. "Banyak tambak di sentra produksi yang gagal panen," ujar Ketut.

Akibat lonjakan harga si udang ini industri pengolahan merugi. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia (APSI) mengatakan, banyak pengusaha kesulitan karena biaya produksi membengkak. Alhasil, Thomas bilang, pengusaha memilih menurukan kapasitas produksi. "Ini bisa membuat ekspor pengolahan udang turun," katanya.

Thomas berharap pemerintah segera membuat kebijakan untuk menstabilkan harga udang. Dia mengusulkan, pemerintah membuka keran impor udang yang selama ini dilarang. Menurutnya, jika impor udang dibuka maka pengusaha memiliki pilihan harga udang yang lebih beragam. Sebagai contoh, dia bilang harga udang di Vietnam dan China hanya berkisar Rp 28.000 hingga Rp 30.000 per kg.

Selain membuka keran impor, Thomas mengusulkan, pemerintah bisa juga mensubsidi pakan, listrik dan BBM pada petambak. Menurutnya, cara ini bisa menstabilkan harga udang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×