Reporter: Handoyo | Editor: Edy Can
JAKARTA. Harga lada kian pedas. Berdasarkan data Badan Pengawas Perdagangan Berjangka dan Komoditi (Bappebti), harga lada putih sudah berada di kisaran US$ 12.000 per kilogram (kg). Harga ini sudah naik hampir 20% bila dibandingkan September lalu yang sebesar US$ 10.000 per kg.
Kenaikan harga lada putih lantaran pasokannya berkurang. Ketua Umum Dewan Rempah Suhirman mengungkapkan hasil panen tahun ini menurun dibandingkan tahun lalu. "Otomatis persediaan yang terbatas berakibat pada harga lada yang terus membumbung," jelas Suhirman kepada KONTAN, Senin (17/10).
Menurut Suhirman, hasil panen menurun lantaran cuaca. Dia mengatakan, banyak pohon lada tidak berproduksi maksimal karena musim tanam terjadi saat musim basah.
Senada dengan pernyataan Suhirman, Ketua International Papper Community (IPC) Gusmardi Bustami mengatakan, pemicu utama melonjaknya harga lada dunia adalah anjloknya produksi lada dunia. "Kebutuhan meningkat, tetapi produksi turun," ujar Gusmardi.
Direktur Tanaman Rempah dan Penyegar Kementerian Pertanian Azwar AB mengatakan, pemicu kenaikan harga lada karena semakin banyaknya pemanfaatannya. "Selain sebagai tambahan bahan makanan, lada juga mulai digunakan untuk spa dan farmasi," kata Azwar kepada KONTAN.
Berdasarkan data dari Kementerian Pertanian, produksi lada nasional mencapai 84,218 ton dengan luas lahan 186.296 hektare. Sedangkan untuk proyeksi tahun 2011, produksinya mencapai 91,668 ton dan luas lahan mencapai 194,523 hektare.
Selain produktifitas yang bertambah, volume ekspor lada Indonesia juga diprediksi bakal naik. Pada tahun 2010 ekspor lada mencapai 62,599 ton, dengan nilai ekspor US$ 245,92 juta. Sedangkan pada tahun ini, sampai Juli volume ekspor lada sebanyak 208,3 ton, dengan nilai ekspor US$ 122,64 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News