Reporter: Pratama Guitarra, Agustinus Beo Da Costa | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Perusahaan asal negara Turki, Hemin Hetay Group berencana menggarap potensi geotermal di Nangroe Aceh Darussalam. Dua titik diincar yaitu di Kabupaten Pidie dan Gayo Lues. Rencana investasi Hemin Hetay Group ini bahkan sudah dapat persetujuan dari Pemerintah Provinsi Aceh, serta bupati di dua wilayah tersebut.
Tim Evaluasi dan Penyiapan Wilayah Kerja Direktorat Panas Bumi, Kementerian ESDM Husin Setia Nugraha mengatakan, Aceh baru saja mengajukan proposal dari Hemin Hetay Grup untuk menggarap potensi geotermal di dua titik tersebut.
"Surat-suratnya sudah masuk dari Sekda Aceh yang datang kepada kami. Kami sudah menyetujui tinggal melengkapi dokumen-dokumen lainnya saja," katanya Husin kepada KONTAN, Rabu (4/6).
Ia memastikan, proyek dengan nilai investasi US$ 3 juta - US$ 4 juta per Megawatt (MW) bisa berproduksi sekitar tujuh hingga delapan tahun. Survei pembangunan butuh waktu satu tahun, sehingga dipastikan tujuh hingga delapan tahun baru mulai produksi dan baru ketahuan berapa daya listrik yang dihasilkan.
Selain itu, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) juga menyerahkan sembilan wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) ke daerah untuk ditender. Misalnya, di Provinsi Jambi, Mojokerto, Solok, Bojonegoro, dan Nganjuk.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













