Reporter: Venny Suryanto | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten rumah sakit, PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) berencana akan menambah tiga hingga empat rumah sakit baru. Di samping itu, Hermina juga akan mengakuisisi satu rumah sakit di tahun ini.
Direktur HEAL Aristo Setiawidjaja mengungkapkan, rencana penambahan rumah sakit itu tak seluruhnya akan dilakukan di sepanjang 2022. Sementara tiga rumah sakit baru itu rencananya akan di hadirkan di kota Aceh, Tasikmalaya dan Ciawi.
“Tiga rumah sakit greenfield ini tidak akan semua di 2022 karena akan ada 1 rumah sakit yang kita akuisisi di 2022,” kata dia kepada Kontan.co.id, Senin (9/5).
Untuk memuluskan ekspansi itu, perseroan pun telah mengalokasikan belanja modal atau capex sebesar Rp 1 triliun. Rencananya memang penggunaan capex itu akan di fokuskan untuk pembangunan rumah sakit baru dan penambahan layanan lainnya.
Baca Juga: Austindo Nusantara Jaya (ANJ) Catatkan Pertumbuhan Kinerja Positif di Kuartal I-2022
Dia mengatakan, rencana penambahan jaringan rumah sakit baru ini sejalan dengan semakin membaiknya pemulihan kasus Covid-19. Dengan berakhirnya lockdown, dia menilai pasien lebih nyaman untuk beraktifvtas termasuk untuk mendapatkan perawatan untuk elektive prosedur.
Adapun, saat ini Hermina mencatat bed occupancy rate (BOR) sudah mencapai 60% dari target sekitar 70% di sepanjang 2022. Untuk mencapainya, Hermina akan mengembangkan layanan unggulan dengan intensitas yang lebih tinggi seperti perawatan untuk penyakit jantung dan kanker.
Dengan strategi dan ekspansi yang akan dilakukan, perseroan pun optimis membidik pendapatan dapat mencapai Rp 5 triliun tahun ini.
Sebagai informasi tambahan, sepanjang 2021 pihaknya telah membangun tiga rumah sakit baru yang bertempat di Ciledug, Cibitung, dan Cilegon. Tercatat saat ini HEAL telah memiliki 43 rumah sakit.
Lantaran belum merilis kinerja keuangan di kuartal I-2022, sebagai gambarannya, tahun 2021, HEAL membukukan pertumbuhan bottom line hingga 111,98% year on year (yoy). Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menembus Rp 1 triliun.
Baca Juga: Terpoles Harga Nikel, Laba Bersih Vale Indonesia (INCO) Terbang 100% di Kuartal I
Peningkatan signifikan dari sisi bottom line itu tertopang oleh pendapatan bersih yang juga menguat. Tercatat, pendapatan bersih HEAL naik 31,80% yoy menjadi Rp 5,82 triliun. Adapun pendapatan dari rawat inap masih mendominasi hingga Rp 4,1 triliun. Jumlah itu meningkat dibanding tahun 2020 yang tercatat Rp 2,85 triliun atau naik 43,74% yoy.
Sementara itu, pendapatan dari rawat jalan berkontribusi Rp 1,67 triliun terhadap pendapatan. Capaian itu lebih tinggi dibanding kontribusi rawat jalan di tahun 2020 yang tercatat Rp 1,52 triliun.
Pendapatan non-rumah sakit seperti dari aset KSO dan pendapatan manajemen menyumbang masing-masing Rp 34,54 miliar dan Rp 3,49 miliar terhadap pendapatan bersih di tahun 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News