Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo .
Selain itu, adanya pembatasan sosial yang ketat dan larangan perjalanan domestik, diyakini menyebabkan pelanggan semakin beralih untuk berbelanja di tempat yang lebih dekat dan nyaman. Hal ini sangat mempengaruhi kinerja lini bisnis ritel supermarket milik perseroan yakni Hypermarket sebagai destinasi belanja dalam format besar.
Di sisi lain, penjualan di bisnis perabot rumah tangga IKEA didukung oleh pertumbuhan tiga digit pada bisnis e-commerce pada semester pertama. Namun, pembatasan jam buka toko berdampak pada pertumbuhan total penjualan serta profitabilitas.
Baca Juga: Hero Group penuhi kebutuhan pakan satwa Taman Safari Indonesia
Patrik juga mengungkapkan, program ekspansi toko IKEA juga terus berjalan guna mendukung pertumbuhan di masa depan dan konstruksi terus berjalan di dua toko IKEA yang baru. Namun, dampak pandemi telah memperlambat proses pembangunan dan dapat menunda pembukaan gerai baru hingga 2021.
Secara keseluruhan, kinerja Hero Supermarket selama semester pertama secara signifikan terdampak oleh pandemi COVID-19 yang mempengaruhi pola belanja pelanggan dan operasional toko di bisnis Guardian, IKEA, dan Groseri.
Akan tetapi, perseroan tetap berkeyakinan bahwa setiap lini bisnisnya berada di lokasi yang tepat untuk melayani pelanggan dan perusahaan akan melewati masa pandemi dengan baik demi pertumbuhan di masa depan. “Perseroan tetap berkomitmen untuk memberikan penawaran yang kompetitif di setiap sektor bisnis ritelnya dan terus mengembangkan bisnis jangka panjang di Indonesia,” ujar Patrik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News