kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Hexindo mematok penjualan hanya naik 10,2%


Senin, 24 September 2012 / 09:15 WIB
Hexindo mematok penjualan hanya naik 10,2%
ILUSTRASI. Emas batangan. REUTERS/Eric Gaillard


Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Para distributor alat berat ikut merasakan dampak lesunya bisnis batubara belakangan ini. Itu sebabnya, PT Hexindo Adiperkasa Tbk pun tak berani mematok pertumbuhan penjualan yang terlalu tinggi. Pendistribusi alat berat dengan merek utama Hitachi ini hanya mematok penjualan sebanyak 3.400 unit alat berat untuk tahun buku 2012 yang berakhir 31 Maret 2013.

Target penjualan tersebut terbilang konservatif, atau hanya naik sekitar 10,25% dari realisasi penjualan alat berat tahun lalu yang mencapai 3.084 unit.

Sekretaris Perusahaan Hexindo Adiperkasa Zahirman menyebut, aktivitas pertambangan memang mulai menurun, itu sebabnya target perusahaan pun konservatif. "Tapi, untungnya kami punya diversifikasi di sektor perkebunan dan lainnya, sehingga kami yakin penjualan masih bisa tumbuh," ungkapnya, akhir pekan lalu.

Selama kuartal satu tahun buku 2012 (April-Juli), perusahaan berkode saham HEXA ini sudah menyalurkan 1.106 unit alat berat. Itu berarti telah melampaui lebih dari sepertiga target penjualan tahun buku 2012.

Pada periode tersebut, porsi alat berat yang mengalir ke sektor perkebunan terlihat makin besar. Rinciannya adalah 37,8% untuk sektor perkebunan, diikuti 24,2% pertambangan, 20,5% kehutanan, dan 17,5% konstruksi.

Padahal sepanjang tahun buku 2011, komposisi perkebunan dan pertambangan tidak jauh berbeda. Rinciannya adalah 30,9% sektor perkebunan, disusul 30,2% pertambangan, 24,6% kehutanan, dan 14,3% konstruksi.

Adapun, untuk tahun buku 2012, Hexindo mengincar penjualan sebesar US$ 739 juta, naik tipis 9,97% dari pencapaian tahun lalu.

Namun laba bersih yang ditargetkan hanya US$ 27 juta. Padahal, di tahun buku sebelumnya HEXA berhasil membukukan laba bersih US$ 65 juta. "Kompetisi di bisnis distribusi alat berat makin ketat, sehingga kami terpaksa memangkas margin," jelas Direktur Hehindo Adiperkasa Djonggi Gultom.

Tahun ini, HEXA menganggarkan belanja modal senilai US$ 20 juta. Sebagian besar mengalir untuk fasilitas, seperti warehouse dan workshop.

Saat ini, HEXA sudah memiliki 42 outlet di seluruh Indonesia. Tahun ini, perusahaan berencana menambah sejumlah outlet, antara lain di Bengkulu, Papua, dan Kendari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Berita Terkait


TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×