kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   44.000   2,35%
  • USD/IDR 16.400   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.142   47,86   0,67%
  • KOMPAS100 1.041   10,44   1,01%
  • LQ45 812   9,62   1,20%
  • ISSI 224   0,88   0,39%
  • IDX30 424   4,46   1,06%
  • IDXHIDIV20 504   1,88   0,37%
  • IDX80 117   1,34   1,15%
  • IDXV30 119   0,16   0,14%
  • IDXQ30 139   1,43   1,04%

Hilirisasi mineral penting, ekspor tetap dibuka


Rabu, 01 Maret 2017 / 16:59 WIB
Hilirisasi mineral penting, ekspor tetap dibuka


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Pemerintah terus berupaya meningkatkan hilirisasi mineral. Caranya dengan mendorong pelaku industri membangun smelter atau pemurnian di dalam negeri.

Dirjen Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM, Bambang Gatot Ariyono mengatakan, saat ini baru ada 22 smelter di Indonesia dan hanya 10 smelter saja yang beroperasi. Sisanya sebanyak 12 smelter masih dalam tahap penyelesaian.

Pemerintah pun berharap perusahaan tambang bisa membangun smelter-smelter baru dengan cara saling bekerja sama antar perusahaan tambang. Pasalnya investasi untuk membangun smelter tidaklah murah.

"Kalau smelter dibangun sendiri kurang menarik tapi kalau dikaitkan dengan produk tambang bisa subsidi silang. Industrinya bukan di smelter tapi di industri hilirnya. Intinya industri hilir itu tujuannya bukan smelter untuk bahan baku," ujar Bambang, Rabu (1/3).

Tetapi di sisi lain, pemerintah juga masih membuka ekspor bijih mineral. Biarpun begitu, Bambang bilang ekspor mineral dibuka agar perusahaan tambang bisa membangun smelter.

"Kami menyampaikan bahwa kebijakan ekspor itu terukur dan yang utama adalah dalam rangka memberikan kesempatan untuk perusahaan yang serius mengembangkan hilirisasi," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×