kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hilirisasi mineral penting, ekspor tetap dibuka


Rabu, 01 Maret 2017 / 16:59 WIB
Hilirisasi mineral penting, ekspor tetap dibuka


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Pemerintah terus berupaya meningkatkan hilirisasi mineral. Caranya dengan mendorong pelaku industri membangun smelter atau pemurnian di dalam negeri.

Dirjen Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM, Bambang Gatot Ariyono mengatakan, saat ini baru ada 22 smelter di Indonesia dan hanya 10 smelter saja yang beroperasi. Sisanya sebanyak 12 smelter masih dalam tahap penyelesaian.

Pemerintah pun berharap perusahaan tambang bisa membangun smelter-smelter baru dengan cara saling bekerja sama antar perusahaan tambang. Pasalnya investasi untuk membangun smelter tidaklah murah.

"Kalau smelter dibangun sendiri kurang menarik tapi kalau dikaitkan dengan produk tambang bisa subsidi silang. Industrinya bukan di smelter tapi di industri hilirnya. Intinya industri hilir itu tujuannya bukan smelter untuk bahan baku," ujar Bambang, Rabu (1/3).

Tetapi di sisi lain, pemerintah juga masih membuka ekspor bijih mineral. Biarpun begitu, Bambang bilang ekspor mineral dibuka agar perusahaan tambang bisa membangun smelter.

"Kami menyampaikan bahwa kebijakan ekspor itu terukur dan yang utama adalah dalam rangka memberikan kesempatan untuk perusahaan yang serius mengembangkan hilirisasi," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×