kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hingga Akhir Tahun 2021, Pertamina Realisasikan 78 Lembaga Penyalur BBM Satu Harga


Rabu, 22 Desember 2021 / 14:02 WIB
Hingga Akhir Tahun 2021, Pertamina Realisasikan 78 Lembaga Penyalur BBM Satu Harga
Peresmian 7 lembaga penyalur BBM Satu Harga oleh Pertamina di Kupang, NTT (21/12/2021).


Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina melalui Pertamina Patra Niaga Sub Holding Commercial & Trading telah merealisasikan 78 lembaga penyalur BBM Satu Harga sepanjang tahun 2021.

Yang terbaru, Pertamina baru saja meresmikan 7 lembaga penyalur BBM Satu Harga di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT). Adapun, total 78 lembaga penyalur ini tersebar diberbagai daerah yakni, 10 di Sumatera, 12 di Nusa Tenggara Timur, 6 di Nusa Tenggara Barat, 23 di Kalimantan, 9 di Sulawesi, dan 18 di wilayah Papua dan Maluku. 

Menteri ESDM, Arifin Tasrif, dalam kesempatan tersebut mengatakan bahwa pemerintah senantiasa menyalurkan energi hingga pelosok negeri dengan memastikan kesetaraan harga. Melalui BBM Satu Harga, selain memastikan ketersediaan energi, tidak ada lagi diskriminasi, harga bahan bakar akan makin terjangkau dan sama antara satu wilayah dengan wilayah lainnya.

Baca Juga: Pertamina Targetkan PLTS di SPBU Meningkat 10 Kali Lipat Tahun Depan

"BBM Satu Harga ini adalah program keadilan dan pemerataan energi, kami ingin energi dengan harga terjangkau ini dapat dinikmati manfaatnya oleh masyarakat, keberadaan dan ketersediaan energi di masyarakat inilah yang akan mendorong mobilitas dan kegiatan ekonomi masyarakat yang pada akhirnya akan mempercepat roda pembangunan di seluruh tanah air," jelas Arifin dalam keterangan resmi, Rabu (22/12).

Arifin pung mengapresiasi seluruh pihak terkait dalam penyediaan energi bagi masyarakat. Dengan target hingga 573 lembaga penyalur BBM Satu Harga hingga tahun 2024, Arifin mengatakan bahwa tantangan untuk mewujudkan energi berkeadilan ini masih cukup besar.

“Saat ini sudah 321 yang resmi beroperasi, masih sekitar lebih dari 240 lembaga penyalur BBM Satu Harga yang harus dibangun selama 2 tahun. Kita harus berkomitmen bersama memenuhi target ini dan terus berkontribusi kepada masyarakat, Kementerian ESDM, BPH Migas, dan Pertamina ingin memastikan energi ini sampai dan dapat dinikmati oleh masyarakat di seluruh pelosok negeri,” terang Arifin.

Kepala BPH Migas, Erika Retnowati mengatakan bahwa BPH Migas mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk memastikan serta menjamin penyaluran energi terutama ketersediaan BBM yang terjangkau di seluruh pelosok negeri.

“Dari target 76 titik lembaga penyalur BBM Satu Harga di tahun 2021, terealisasi 78 titik, ini artinya melebihi target. Terima kasih kepada Pertamina dan seluruh tim yang telah terlibat  mendukung pelaksanaan Program BBM Satu Harga, mudah-mudahan manfaat kehadiran BBM Satu Harga ini dapat dirasakan langsung oleh masyarakat,” kata Erika.

Direktur Logistik & Infrastruktur PT Pertamina (Persero), Mulyono menyampaikan dengan tambahan titik BBM Satu Harga yang diresmikan ini, sejak 2017 hingga tahun 2021 Pertamina telah mengoperasikan 321 titik BBM Satu Harga yang tersebar di 112 kabupaten di Indonesia, termasuk di antaranya kabupaten di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T). 

Baca Juga: Ini sejumlah bisnis Pertamina Patra Niaga untuk gali ceruk pasar internasional

“Peresmian ini adalah awal dari pengabdian Pertamina kepada masyarakat, karena setelah diresmikan, Pertamina akan terus memastikan distribusi bahan bakar ke SPBU BBM Satu Harga berjalan dengan baik, tepat waktu, tepat jumlah dan tepat kualitas. Harapannya, kehadiran BBM Satu Harga dapat memberi manfaat bagi masyarakat di 112 kabupaten, menikmati harga BBM yang terjangkau sehingga dapat mendorong roda perekonomian masyarakat di daerah 3T,” jelas Mulyono.

Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Alfian Nasution mengatakan selaku Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) yang melaksanakan program BBM Satu Harga, tantangan pelaksanaan Program BBM Satu Harga cukup besar. 

“Dalam proses pendistribusian BBM Satu Harga cukup jamak terjadi pergantian moda transportasi hingga 4 sampai 5 kali hingga bahan bakar sampai di lembaga penyalur dan kepada masyarakat, di daerah tertentu seperti Puncak Jaya Papua, bahkan bisa mencapai 6 bahkan 8 kali. Namun kami berkomitmen untuk melaksanakan amanah ini, memastikan energi berkeadilan hadir bagi masyarakat,” pungkas Alfian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×