Reporter: Muhammad Julian | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Radiant Utama Interinsco Tbk (RUIS) sudah menggenggam perolehan kontrak baru sekitar Rp 331 miliar per Juli 2021 sejak awal tahun ini. Angka tersebut kurang lebih setara dengan 33,10% dari target minimal perolehan kontrak baru tahun buku 2021 yang sekitar Rp 1 triliun.
Direktur RUIS, Muhammad Hamid mengatakan, perolehan kontrak anyar ini di antaranya terdiri dari 3 segmen besar, yaitu jasa pendukung operasi alias operating support, konstruksi, dan jasa inspeksi.
“Memang kalau secara alamiah operating support itu nilainya besar-besar, dan yang cukup menggembirakan lini konstruksi tahun ini (porsinya) lumayan besar, dari Rp 331 miliar tersebut porsinya sekitar 30%,” kata Hamid dalam acara paparan publik yang disiarkan virtual, Kamis (16/9).
Dalam penjelasannya, Hamid menerangkan bahwa kondisi pandemi Covid-19 turut mempengaruhi jumlah tender proyek yang dibuka serta menghambat proses pelaksanaan tender pada calon klien. Hal ini pada gilirannya turut mempengaruhi realisasi kontrak yang dimenangkan oleh perusahaan.
Baca Juga: PNSE optimistis mencapai target pendapatan Rp 144,1 miliar di tahun 2021
Meski begitu, RUIS optimistis masih ada peluang untuk mengejar target kontrak baru pada tahun ini. Hamid bilang, saat ini RUIS sedang mengikuti sejumlah tender. Targetnya sebagian besar masih menyasar sektor minyak dan gas (migas). Kalau ditotal, potensi nilai kontrak dari seluruh tender yang tengah diikuti RUIS saat ini berjumlah sekitar Rp 2,6 triliun.
“Kita harapkan sebagian ini dapat diumumkan pemenangnya di dalam waktu 3 bulan ke depan ini sehingga akan memperbesar jumlah target kita yang tadi kita harapkan bisa dapat sekitar Rp 1 triliun,” tutur Hamid.
Sepanjang paruh pertama tahun ini, RUIS mencatatkan pendapatan sebesar Rp 757,60 miliar, turun 7,88% dibandingkan dengan realisasi pendapatan periode sama tahun lalu yang mencapai Rp 822,45 miliar.
Secara terperinci, realisasi pendapatan semester I 2021 ini terdiri atas pendapatan jasa pendukung operasi sebesar Rp 437,84 miliar, jasa agensi dan kegiatan lepas pantai Rp 175,59 miliar, jasa inspeksi Rp 110,96 miliar, dan pendapatan lain-lain Rp 33,20 miliar.
Baca Juga: Kapuas Prima Coal (ZINC) mendapatkan berkah dari naiknya harga komoditas mineral
Dari pendapatan konsolidasi ini, RUIS mengantongi laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih sebesar Rp 11,00 miliar di semester I 2021.
Angka ini turun 40,29% dibanding realisasi laba bersih semester I 2020 lalu yang mencapai Rp 18,43 miliar.
Selanjutnya: Begini strategi Temas (TMAS) meraih target pendapatan Rp 3 triliun di tahun 2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News