kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Hingga kuartal III, kinerja Communication Cable Systems Indonesia (CCSI) menurun


Kamis, 22 Oktober 2020 / 21:55 WIB
Hingga kuartal III, kinerja Communication Cable Systems Indonesia (CCSI) menurun


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT. Communication Cable Systems Indonesia Tbk belum mencatatkan kinerja yang prima di sembilan bulan pertama tahun ini. Sepanjang Januari-September 2020 lalu, emiten berkode saham CCSI tersebut hanya membukukan pendapatan neto sebesar  Rp 172,83 miliar, turun 37,30% dibanding pendapatan neto periode sama tahun lalu yang mencapai Rp 275,67 miliar.

Pendapatan neto yang turun dipicu oleh turunnya pendapatan dari lini produk utama perusahaan, yakni  kabel standar serta pendapatan dari lini jasa dan lainnya. Dikutip dari laporan keuangan perusahaan, pendapatan dari kabel standar turun 48,52% secara tahunan atau year-on-year (yoy)menjadi Rp 119,56 miliar di sepanjang Januari-September 2020, sedangkan pendapatan dari  jasa dan lainnya turun 52,73% yoy menjadi Rp 11,89 miliar pada periode yang sama.

Di sisi lain, ketiga lini pendapatan perusahaan lainnya masih mengalami kenaikan. Tercatat, pendapatan pipa naik 38,88% yoy menjadi Rp 9,37 miliar pada Januari-September 2020. Berikutnya, pendapatan amoured cable juga melesat 268,67% yoy menjadi Rp 26,29 miliar, sementara pendapatan dari aksesoris naik 27,71%yoy menjadi Rp 5,70 miliar pada Januari-September 2020.

Baca Juga: Antam (ANTM) sebut produksi dan penjualan emas di kuartal III masih sesuai target

Meski begitu, kontribusi pendapatan pipa, amoured cable, dan aksesoris porsinya tidak begitu besar. Bila akumulasi, persentase kontribusi ketiganya hanya mencapai  23,94% dari total pendapatan neto CCSI di sembilan bulan pertama. Sebagian besar pendapatan CCSI di sepanjang Januari-September 2020 masih bersumber dari pendapatan kabel standar dengan porsi kontribusi 69,17%, sisanya dari lini jasa dan lainnya.

Setali tiga uang dengan pendapatan neto yang turun, pengeluaran CCSI pada beberapa pos beban ikut turun. Beban pokok pendapatan misalnya, tercatat turun 31,74% yoy menjadi Rp 132,33 miliar di sembilan bulan pertama tahun ini. Sebelumnya, beban pokok pendapatan CCSI mencapai Rp 193,87 miliar pada periode sama tahun lalu.

Penurunan pengeluaran juga dijumpai pada pos beban penjualan serta beban umum dan administrasi. Tercatat, beban penjualan CCSI turun 31,97%yoy dari Rp 4,38 miliar pada Januari-September 2019 menjadi Rp 2,98 miliar pada Januari-September 2020. Sementara itu, beban umum dan administrasi perusahaan turun 8,56% yoy dari Rp 20,06 miliar pada Januari-September 2019 menjadi Rp 18,34 miliar di Januari-September 2020.

Di sisi lain, pengeluaran CCSI pada pos beban keuangan tercatat naik 78,12% yoy menjadi Rp 2,79 miliar di sepanjang Januari-September 2020. Sebelumnya, beban keuangan CCSI hanya mencapai Rp 1,56 miliar pada periode sama tahun lalu.

Baca Juga: Eastparc Hotel (EAST) belum terima dana hibah yang dijanjikan Kemenparekraf

Sayangnya, meski sudah mencatatkan penurunan pengeluaran pada beberapa pos beban, CCSI masih belum mampu mencetak pertumbuhan laba bersih di sembilan bulan pertama tahun ini. 

Setelah dikurangi beban pokok pendapatan, beban penjualan serta pengeluaran-pengeluaran lainnya, CCSI hanya mengempit laba bersih tahun berjalan sebesar Rp 14,71 miliar di sepanjang Januari-September 2020, turun 64,65% dibanding laba bersih tahun berjalan periode sama tahun lalu yang mencapai Rp 41,64 miliar.

Per 30 September 2020 lalu, total aset CCSI tercatat sebesar Rp 452,26 miliar. Angka tersebut terdiri atas total ekuitas sebesar Rp 329,09 miliar dan total liabilitas sebesar Rp 123,17 miliar.

Sementara itu, kas dan setara kas pada akhir tahun perusahaan tercatat sebesar Rp 60,37 miliar per 30 September 2020. Angka tersebut turun 24,39% dibanding kas dan setara kas pada awal tahun perusahaan yang mencapai Rp 79,85 miliar.

Selanjutnya: PTPP merampungkan Jembatan Teluk Kendari

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×