kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.510.000   -4.000   -0,26%
  • USD/IDR 15.576   -40,00   -0,26%
  • IDX 7.780   7,13   0,09%
  • KOMPAS100 1.206   -2,25   -0,19%
  • LQ45 956   -5,20   -0,54%
  • ISSI 235   0,63   0,27%
  • IDX30 493   -1,23   -0,25%
  • IDXHIDIV20 589   -3,25   -0,55%
  • IDX80 137   -0,26   -0,19%
  • IDXV30 143   0,46   0,32%
  • IDXQ30 163   -0,97   -0,59%

Hipmi dorong investor asing rangkung mitra lokal


Senin, 11 Mei 2015 / 18:33 WIB
Hipmi dorong investor asing rangkung mitra lokal
ILUSTRASI. Realisasi penerimaan cukai hingga Oktober 2023 baru Rp 169,77 triliun.ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/YU


Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) mendorong pemerintah agar investor asing merangkul pengusaha lokal untuk menjadi mitra kerja. Hal ini perlu dilakukan untuk memitigasi resiko potensi konflik yang mungkin terjadi.

Bahlil Lahaladia, Ketua Umum Badan Pengurus Pusat HIPMI mengatakan bahwa pihaknya meminta pemerintah agar penanaman modal asing Indonesia dapat merangkul pengusaha lokal di daerah lokasi investasi.

"Indonesia ini kan sedang marak investasi baru. Kami arahkan agar pengusaha lokal ini dilibatkan menjadi mitra atau kawan dari investor asing tersebut," ujar Bahlil, usai jumpa Menteri Perindustrian pada Senin (11/5).

Ia mengatakan menggandeng mitra lokal itu penting dilakukan oleh pemodal asing. Pasalnya hal tersebut bisa memitigasi risiko potensi konflik yang mungkin terjadi. "Misalkan saja ada investor mau bangun perusahaan di Maluku. Rangkulah pengusaha di sana sebagai mitra kerja. Kalau ada ramai-ramai apa segala macam kan, bisa lebih enak perundingannya," ujar Bahlil.

Ia juga mencontohkan investor asing yang dinilai mengabaikan kemitraan dengan pengusaha lokal dan mementingkan diri sendiri. "Saya beri contoh Freeport. apakah mereka gandeng mitra lokal? bagaimana kondisinya saat ini?"

Sayangnya ia tidak menyebutkan secara spesifik bagaimana mekanisme dari kerjasama mitra lokal yang ideal dengan investor asing. "Tidak perlu penandatanganan MoU atau apa. Ini masalh political will saja dari pemerintah," ujar Bahlil. Yang pasti Ia menyebutkan si investor perlu membangun perusahaan patungan dengan mitra lokal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM) Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet

[X]
×