Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gelombang penutupan gerai ritel kembali terjadi pada awal 2025. Terbaru, GS Supermarket, ritel yang menjajakan produk makanan asal Korea mengumumkan akan menutup seluruh gerainya dan hanya akan beroperasi hingga akhir Mei 2025.
Mengenai hal ini, Ketua Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah, mengatakan bahwa tak bisa dipungkiri penutupan gerai akan dibuntuti pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sejumlah karyawannya.
"Sektor retail memang sudah banyak melakukan penutupan sehingga ada PHK," beber Budihardjo kepada wartawan usai agenda Harkonas 5K 2025 di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Minggu (18/5).
Baca Juga: Hippindo: Ada Potensi Pengurangan Tenaga Kerja Imbas Maraknya Penutupan Gerai Ritel
Meski begitu, Budi menjelaskan bahwa tak menutup kemungkinan karyawan yang telah dikenai PHK tersebut akan diserap oleh gerai ritel lain, sebab pengalaman pekerja ritel tak mudah dilakukan bagi masyarakat awam.
"Tapi biasanya tenaga kerja di retail itu akan diserap oleh retail yang lain. Karena pengalaman di retail itu susah," tambahnya.
"Orang retail itu harus skill-nya selain senyum-salam-sapa, sabar. Tidak boleh marah-marah, tapi juga mengerti pakai sistem. Mengerti komputer, scanner, jadi teknologi juga. Bahkan jualan online, jual pulsa juga semua. Nah ini biasanya akan terserap cepat ke sektor retail yang lain yang buka toko di sebelahnya atau di provinsi tersebut," jelasnya lagi.
Kemudian, beberapa posisi karyawan yang biasanya sulit untuk terserap gerai ritel lain setelah penutupan gerai, biasanya adalah yang tidak berhadapan langsung dengan pelanggan alias back office.
Baca Juga: Gerai Ritel Berguguran! Terhimpit Biaya Operasional yang Besar dan Sulit Bersaing
"Yang biasanya kami tidak lanjutkan kontraknya adalah yang memang lebih cocoknya mungkin di industri yang back office. Artinya dia nggak berada depan orang," bubuhnya.
Lebih lanjut, guna menindaklanjuti polemik gelombang penutupan gerai ritel yang terjadi di awal 2025, Budi mengatakan hingga saat ini pihaknya masih melakukan pencatatan mengenai berapa gerai yang buka dan tutup, serta berapa pekerja yang mengalami PHK.
Baca Juga: Hippindo: Ada Potensi Pengurangan Tenaga Kerja Imbas Maraknya Penutupan Gerai Ritel
"Kami lagi melakukan pendataan. Banyaknya toko buka, banyaknya toko tutup, banyaknya tenaga kerja. Nah, ini data lagi dikerjakan oleh direktur eksekutif kami. Deadline-nya sih Juni ya. Itu saya juga mau tahu gitu," pungkasnya.
Selanjutnya: Jadwal Liga Italia Cagliari vs Venezia, Cek Prediksi dan Link Live Streaming
Menarik Dibaca: Ini Cara Bebas Finansial dengan Punya Multi-Income
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News