kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

HK Metals Utama (HKMU) fokus tingkatkan kapasitas produksi


Senin, 05 Agustus 2019 / 16:22 WIB
HK Metals Utama (HKMU) fokus tingkatkan kapasitas produksi


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Produsen aluminium ekstrusi, PT HK Metals Utama Tbk (HKMU) terus menggenjot kinerja sampai akhir tahun ini. Meski sudah mampu tumbuh tinggi di semester-I 2019 ini, perseroan merasa optimistis mampu mengerek penjualan lebih baik lagi.

Imelda Feryani, Sekretaris Perusahaan HKMU bilang penjualan di semester-I 2019 ini dirasakan belum terlalu maksimal karena momen Pilpres dan lebaran yang banyak turut menyumbang tanggal merah.

Baca Juga: HK Metals Utama (HKMU) fokus kembangkan bisnis dalam empat pilar ini

"Dengan penambahan 3 mesin baru yang sudah produksi sejak Februari kemarin kami yakin jadi faktor pertumbuhan di semester dua ini," katanya kepada Kontan.co.id, Senin (5/8).

Sebelumnya dalam paparan publik, manajemen sempat menyatakan akan menambah empat mesin baru. Maka di semester-II tahun ini HKMU tampaknya akan memasang satu mesin baru lagi.

Sebab, kata Imelda kapasitas produksi saat ini kisaran 600 ton - 700 ton per bulan. "Semester kedua ini ditargetkan produksi mencapai 1.000 ton per bulannya," sebutnya.

Rencananya dari kapasitas tersebut secara rinci tiap bulannya diperuntukkan untuk pasar ritel sebanyak 640 ton, pasar ekspor sejumlah 280 ton, serta untuk keperluan industri dan proyek masing-masing 30 ton dan 50 ton.

Baca Juga: Strategi HK Metals Utama (HKMU) tangkap pasar lokal

Perseroan memang sudah berencana masuk ke proyek secara langsung. Imelda bilang saat ini HKMU telah masuk ke beberapa proyek skala kecil secara langsung seperti seperti pembangunan hotel, gedung sekolah dan perumahan.

Dari anggaran capital expenditure (capex) tahun 2019 senilai Rp 150 miliar, Imelda bilang realisasi serapannya sudah mencapai Rp 120 miliar. Kebanyakan digunakan untuk keperluan penambahan kapasitas produksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×