kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

HK Realtindo incar lahan di sekitar trans Sumatera


Rabu, 30 September 2015 / 21:20 WIB
HK Realtindo incar lahan di sekitar trans Sumatera


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. PT HK Realtindo (HKR) menyiapkan dana sekitar Rp 150 miliar untuk mengakuisisi lahan dari sekitar empat ruas tol yang sedang digarap induk perusahaan yakni PT Hutama Karya (HK).

Lahan tersebut akan dikembangkan menjadi kawasan perumahan dan kawasan industri.

Lahan-lahan tersebut berada di sekitar ruas tol Medan-Binjai (16,8 km), Pekanbaru-Kandis-Dumai (135 km), Palembang-Indralaya (22 km), dan Bakauheni-Terbanggi Besar (150 km).

Muhamad Fauzan, Direktur Utama HKR mengatakan, saat ini pembebasan lahan tersebut masih dalam tahap negosiasi.

"Konsep bisnis dan lokasi sudah ada. Sekarang tinggal negosiasi harga dan luas," ungkap Fauzan pada KONTAN baru-baru ini.

Dia mengatakan, kemungkinan dalam satu luas tol akan terdapat dua lahan yang akan diakuisisi.

Lahan yang tengah di bidik tersebut tidak akan jauh dari pintu masuk dan pintu keluar tol.

Menurut Fauzan, HKR mengincar sekitar 50-70 hektare (ha) dalam satu ruas tol.

Pembebasan lahan di satu ruas tol diperkirakan akan membutuhkan dana sekitar Rp 30 miliar-Rp 40 miliar.

Dia mengatakan harga tanah di sekitar ruas tol Palembang-Indralaya, Pekanbaru-Kandis-Dumai dan Bakauheni-Terbanggi Besar masih tergolong murah. .

Hanya di sekitar ruas tol Medan-Binjai saja yang harga tanahnya suda luamayan mahal.

Nantinya untuk mengembangkan lahan-lahan tersebut, HKR akan bekerjasama dengan pemerintah daerah setempat.

"Kita akan kerjasama dengan pemda kebutuhan apa yang diperlukan," tambah Fauzan.

Dengan memperoleh harga lahan yang murah, HKR akan bisa membangun perumahan yang menyasar kelas menengah bawah.

Menurut Fauzan, HKR berencana membangun perumahan yang dibanderol dengan harga sekitara Rp 100 juta-Rp 200 juta.

Adapun dana untuk pembebasan lahan tersebut akan dialokasikan dari hasil penerbitan penerbitan surat utang jangka menengah alias medium term notes (MTN) sebesar Rp 550 milar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×