kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Holding BUMN jasa survey akan dibentuk Desember tahun ini


Jumat, 23 Agustus 2019 / 18:51 WIB
Holding BUMN jasa survey akan dibentuk Desember tahun ini
Site Visit Stakeholder BUMN Jasa Survey digelar di Laboratorium Center Sucofindo Cibitung


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - BEKASI. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menargetkan bisa memiliki holding jasa survey pada akhir tahun ini. PT Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) akan menjadi induk, yang beranggotakan PT Surveyor Indonesia dan PT Sucofindo.

Direktur Utama BKI sekaligus koordinator pembentukan holding jasa survey BUMN, Rudiyanto, mengungkapkan bahwa pihaknya menargetkan proses pembentukan holding ini bisa rampung pada Desember 2019.

"Targetnya bulan Desember ini (holding) terbentuk," ungkapnya saat Site Visit Stakeholder BUMN Jasa Survey yang digelar di Laboratorium Center Sucofindo Cibitung, Bekasi, Jum'at (23/8).

Baca Juga: MARK jajal pasar ekspor baru China dan Sri Langka

Rudiyanto bilang, meski skema holding sudah rampung sejak Oktober 2018 lalu, namun pembentukannya masih memerlukan waktu. Ia menyebut ada sejumlah persiapan yang harus diselesaikan, seperti prosedur legal, administrasi dan juga dari sisi kesiapan operasional.

"Ada proses yang harus diikuti, tidak hanya administratif tapi juga pembahasan aspek legal yang harus ditelaah kembali," ungkap Rudiyanto.

Sebab, Rudiyanto menyampaikan bahwa baik itu BKI, Surveyor Indonesia maupun Sucofindo memiliki penugasan tersendiri dari sejumlah kementerian terkait dengan jasa survey, inspeksi atau pun pengujian dan sertifikasi.

Yang terpenting, sambung Rudiyanto, saat ini pihaknya sudah mengantongi persetujuan prinsip dari Presiden Joko Widodo. Sehingga sekarang ini pihaknya tinggal menuntaskan proses harmonisasi di tingkat kementerian terkait sembari memantapkan integrasi teknis dan administratif dari tiga BUMN tersebut.

Baca Juga: Ada kericuhan di Papua, Freeport Indonesia klaim kinerja operasional tak terganggu

"Kita sudah mendapatkan persetujuan prinsip dari Presiden. Selanjutnya proses harmonisasi semua peraturan dan langsung dibuat dalam bentuk penetapan BUMN holding survey," jelasnya.

Rudiyanto menargetkan, melalui holding jasa survey tersebut, BUMN bisa memperbesar pangsa pasar di sektor ini. Ia menuturkan, masing-masing perusahaan memang memiliki segmentasi pengguna jasa tersendiri.

Tapi secara agregat, Rudiyanto mengatakan bahwa pangsa pasar dari ketiga BUMN jasa survey tersebut sekarang ini baru mencapai sekitar 36%. Dengan pembentukan holding, Rudiyanto membidik target untuk bisa memperbesar pangsa pasar hingga menjadi lebih dari 50%.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×