Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .
"Kita mencoba leverage pasar tidak hanya dalam, tapi juga luar negeri. Kita berharap secara gradual 3-5 tahun proses kita untuk bisa menaikkan jadi lebih dari 50%," terangnya.
Sedangkan dari segi kesiapan, Rudiyanto mengklaim ketiga BUMN tersebut sudah siap dan terus melakukan penguatan operasional bersama. "InsyaAllah kita siap. Kami sudah serahkan beberapa pemetaan dan terus melakukan kegiatan bersama. Jadi sudah ada inisiatif sinergi sebelum holding terbentuk," tuturnya.
Sementara itu, Direktur Komersial II PT Sucofindo M. Haris Witjaksono memastikan pembentukan holding ini tidak akan mengganggu kinerja bisnis dan operasional perusahaan anggota holding. Malah, kata dia, holding ini akan menguntungkan bagi ketiga BUMN tersebut.
Baca Juga: Trending Topics: Alibaba menunda IPO, penjualan mobil mulai bergairah
"Justru dengan holding ini beberapa opportunity seperti project skala besar yang tidak bisa kita kerjakan sendiri, bisa dikerjakan bersama," katanya kepada Kontan.co.id.
Haris mencontohkan, jika anggota holding memiliki pekerjaan di suatu lokasi namun tidak mempunyai cabang atau infrastruktur yang memadai, maka bisa langsung bekerjasama dengan anggota lainnya.
Alhasil, secara keseluruhan kapasitas utilisasi aset perusahaan bisa menjadi lebih baik. "Kebetulan kan cabang kita paling banyak, jadi jika yang lain ada pekerjaan di tempat Sucofindo beroperasi bisa menggunakan (infrastruktur) kita, begitu sebaliknya" katanya.
Menurut Haris, tuntutan pasar dalam jasa survery, standar, kualitas, dan sertifikasi akan semakin besar. Ia menilai, penguatan manajemen, operasional dan aset melalui holding bisa menjawab perkembangan pasar tersebut.
"Jadi walau service kita beririsan, tapi kan market nggak bisa dipaksa. Tetap ada segmentasi, tapi sekarang semangatnya sinergi," ungkap Haris.
Baca Juga: Politik masih kacau, Alibaba menunda IPO di bursa Hong Kong
Adapun, sebagai salah satu pengguna jasa survey, Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Lepas Pantai Indonesia (Iperindo) menyambut positif pembentukan holding ini. Tjahjono Roesdianto, Anggota Dewan Penasehat Iperindo berharap holding ini bisa memperkuat pelayanan BUMN sektor jasa kepada pelanggan.
"Kalau sudah holding harusnya ada pelayanan yang mereka bisa lakukan bersama, jadi tidak perlu cari-cari ke tempat lain," ujarnya.
Kendati begitu, Tjahjono memberikan catatan. Ia menekankan, setelah menjadi holding, BUMN jasa survey ini harus tetap kompetitif dengan berorientasi pada pelayanan konsumen. "Jadi setelah menjadi holding jangan merasa besar lalu tidak mendatangi market. Karena sudah integrasi, harus lebih customer oriented," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News