Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Holding Perkebunan Nusantara (PTPN III) menggenjot penjualan ekspor komoditi Crude Palm Oil (CPO) dan Karet tahun ini.
Adanya kegiatan ekspor ini dianggap akan menambah pendapatan PTPN dan membantu meningkatkan devisa di tengah penguatan nilai dollar.
“Kita akan terus genjot kegiatan ekspor tahun ini dan tahun depan. Hal ini bisa membantu meningkatkan devisa negara dan untuk menguatkan posisi Indonesia di pasar CPO dunia,” kata ujar Direktur Utama PTPN Holding Dolly P Pulungan dalam siaran persnya, Sabtu (22/9).
Tahun ini PTPN menargetkan ekspor CPO sekitar 300.000 ton, dan ditargetkan meningkat 2,5 juta ton pada 2019. Dolly mengatakan, sangat disayangkan bila PTPN tidak memperlebar volume ekspor karena komoditas ini merupakan salah-satu penyumbang devisa terbesar untuk Indonesia.
Sementara itu, Direktur Pemasaran PTPN Holding Kadek K Laksana melepas pengapalan ekspor CPO menggunakan kapal MT Sea Star ke India sebanyak 13.000 ton dengan nilai ekspor sebesar US$ 6,85 juta melalui pelabuhan Dumai, Riau.
Kadek menjelaskan, ekspor CPO ini berasal dari PTPN III sebanyak 8.500 ton dan PTPN V sebanyak 4.500 ton. Gencarnya kegiatan ekspor CPO ini menurutnya, merupakan program peningkatan ekspor untuk memperkuat struktur bisnis perusahaan serta membantu pemerintah untuk meningkatkan penerimaan devisa.
Ia mengungkapkan realisasi ekspor CPO hingga September 2018 mencapai 150.000 ton atau meningkat 438% dibanding periode yang sama pada tahun lalu.
Selain ekspor CPO, Kadek mengatakan, Holding PTPN melakukan peningkatan ekspor untuk produk turunan kelapa sawit seperti Palm Kernel Oil (PKO) dan Palm Kernel Meal (PKM) dengan membuka pasar-pasar baru seperti negara-negara Eropa dan Korea.
Tak hanya CPO, pada hari yang sama, PTPN juga melepas pengapalan ekspor karet menggunakan kapal MSC Pylos HE838R ke Rusia sebanyak 897 ton dengan nilai ekspor sebesar US$ 1,3 juta melalui pelabuhan Belawan, Sumatera Utara dengan jumlah 49 kontainer. “Proses stuffing di mulai pada 13 September sampai tanggal 23 September,” ujar Kadek.
Ia menambahkan untuk komoditi karet, target ekspor tahun ini sebesar 76.000 ton atau meningkat 21% dari realiasi tahun lalu.
Dengan begitu, total ekspor holding PTPN untuk seluruh komoditi sawit, karet, teh, kopi,dan lain-lain pada tahun ini diperkirakan sebesar 411.000 ton dan diharapkan bisa menghasilkan devisa US$ 376 juta atau naik 100% dari realisasi hasil penjualan ekspor tahun 2017.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News