kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Holding PTPN berpotensi naikkan laba hingga 47%


Selasa, 14 Februari 2012 / 09:11 WIB
Holding PTPN berpotensi naikkan laba hingga 47%
ILUSTRASI. Bank Indonesia. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana


Reporter: Bernadette Christina Munthe | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Menteri Badan Usah Milik Negara(BUMN) Dahlan Iskan mengatakan terus berupaya agar pembentukan induk usaha BUMN perkebunan bisa efektif berjalan pada 1 Maret 2012. Soalnya, dengan penggabungan ini, laba BUMN perkebunan berpotensi naik hingga 47,22%.

"Kalau 1 Maret nanti sudah berjalan, laba BUMN perkebunan yang tahun lalu totalnya Rp 3,6 triliun bisa mencapai paling sedikit Rp 5,3 triliun," kata Dahlan ketika ditemui wartawan di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (13/2).

Direktur Operasional PTPN III Chairul Muluk mengatakan pada 2011 lalu laba kotor perusahaan sebelum diaudit mencapai Rp 1,68 triliun. Tahun ini perusahaan memperkirakan laba akan naik tipis 1,19% menjadi Rp 1,7 triliun karena perusahaan melakukan banyak investasi untuk pengembangan industri hilir.

Meskipun demikian Chairul optimistis sinergi antarperusahaan perkebunan pelat merah ini akan berdampak positif. Chairul mengatakan PTPN-PTPN ini akan lebih efektif dalam pengadaan misalnya untuk pupuk.

"Pemasaran yang komoditi-komoditi produksi PTPN yang terintegrasi juga akan membuat posisi tawar kita di pasar semakin kuat," kata Chairul ketika dihubungi KONTAN.

Sebelumnya Sekretaris Perusahaan PTPN X Djoko Santoso mengatakan realisasi pendapatan perseroan di 2011 sebesar Rp 2,2 triliun. Jumlah ini disumbang dari penjualan gula putih sebesar 93%, tembakau 3%, rumah sakit 4%. Laba bersih PTPN X pada 2011 diperkirakan mencapai Rp 204 miliar sebelum pajak. Tahun ini laba bersih ditargetkan naik menjadi Rp 240 miliar atau naik 17,64% dari 2011.

Dahlan melihat seharusnya holding BUMN ini bisa segera direalisasikan, tinggal menunggu pengesahan PP dan persetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Mantan Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara ini mengaku sudah mengantongi nama calon direksi holding. Sayangnya dia masih enggan menyebutkan nama-nama tersebut karena masih menunggu pembentukan dewan direksi di DPR.

Terkait rencana penawaran saham perdana (IPO) PT Perkebunan Nusantara VII kepada publik, Dahlan mengatakan rencana ini akan ditinjau kembali. Meskipun Kementerian telah memberikan lampu hijau atas aksi korporasi ini, seusai pembentukan holding harus dilakukan penghitungan lagi.

"Kita lihat dulu seberapa kuat holding dan apakah kondisi pasar menarik. Kalau holding sangat kuat dan bisa mengatasi kebutuhan dana PTPN VII mengapa tidak holding saja," kata Dahlan. Dahlan mengatakan dengan konsolidasi ini dia berharap ke depan BUMN tak hanya melepas saham mereka kepada publik, termasuk kepada investor asing. Mantan Dirut PLN ini berobsesi PTPN bisa memiliki saham perusahaan perkebunan milik negara lain.

"Tahun 2013-2014 kita yang seharusnya membeli perusahaan di luar negeri. Kalau BUMN bersatu dan bisa meraup laba Rp 10 triliun, apa beratnya beli perkebunan di Malaysia? Dana BUMN perkebunan cukup besar, tetapi sekarang belum terkoordinasi," kata Dahlan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×