kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Honda Prospect Motor recall 42.892 unit Honda City dan Jazz


Senin, 05 September 2011 / 17:45 WIB
Honda Prospect Motor recall 42.892 unit Honda City dan Jazz
ILUSTRASI. Infrastruktur. KONTAN/Fransiskus Simbolon/19/03/2017


Reporter: Rizki Caturini | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Honda Motor Co. menarik peredaran mobil jenis Honda City, Jazz dan CR-V di pasar global. Hal ini terkait adanya ketidaksempurnaan sistem pada pintu pengemudi, sehingga dibutuhkan penggantian komponen Power Window Master Switch pada kendaraan yang diproduksi dalam kurun waktu tertentu.

Direktur Pemasaran dan Layanan Purna Jual PT Honda Prospect Motor (HPM) Jonfis Fandy bilang, di Indonesia jenis kendaraan yang ditarik adalah Honda Jazz dan City dengan jumlah total unit yang ter identifikasi sebanyak 42.892 unit.

Recall jenis Honda Jazz sebanyak 35.006 unit untuk kurun waktu produksi mulai Maret 2006 hingga Juni 2008. Sementara, jenis Honda City yang di recall sebanyak 7.886 unit dengan kurun waktu produksi mulai Oktober 2005 hingga April 2007. "Jenis Honda CR-V tidak di recall," ujar Jonfis, hari ini (5/9).

Aktivitas penggantian komponen ini akan berjalan mulai 23 September 2011 dan akan berlangsung selama 6 bulan. HPM akan mengganti komponen Power Window Master Switch pada semua mobil konsumen yang ter identifikasi tanpa mengenakan biaya, dan akan memberikan pemberitahuan secara langsung kepada para pemilik mobil yang ter identifikasi tersebut melalui surat yang dikirimkan oleh Diler.

“Jika Honda merasakan ada ketidaksempurnaan pada produknya, maka kami akan melakukan pemanggilan agar komponen yang bersangkutan diperbaiki atau diganti. Hal ini terus kami lakukan bahkan setelah masa garansi berakhir agar konsumen tetap merasa terlindungi," ujarnya.

Sementara itu seperti dikutip Reuters, Fumika Ishioka, juru bicara Honda Motor Co. menyatakan beberapa negara yang paling terkena pengaruh atas penarikan tersebut adalah China, Jepang dan Amerika Utara.









Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×