kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.927.000   10.000   0,52%
  • USD/IDR 16.295   -56,00   -0,34%
  • IDX 7.312   24,89   0,34%
  • KOMPAS100 1.036   -2,36   -0,23%
  • LQ45 785   -2,50   -0,32%
  • ISSI 243   1,24   0,51%
  • IDX30 407   -0,78   -0,19%
  • IDXHIDIV20 465   -1,41   -0,30%
  • IDX80 117   -0,14   -0,12%
  • IDXV30 118   -0,08   -0,07%
  • IDXQ30 129   -0,58   -0,45%

Honda Prospect Motor Yakin Pemangkasan BI Rate Bisa Dorong Kinerja Semester II-2025


Minggu, 20 Juli 2025 / 14:14 WIB
Honda Prospect Motor Yakin Pemangkasan BI Rate Bisa Dorong Kinerja Semester II-2025
ILUSTRASI. PT Honda Prospect Motor (HPM) optimistis pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) dapat mendorong pertumbuhan penjualannya.


Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Honda Prospect Motor (HPM) optimistis pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) dapat mendorong pertumbuhan penjualannya pada paruh kedua 2025. Memang, sekitar 50% penjualan mobil Honda saat ini masih dilakukan melalui skema pembiayaan kredit.

Sales & Marketing and After Sales Director PT Honda Prospect Motor Yusak Billy menjelaskan, penurunan suku bunga membuka peluang positif bagi konsumen karena cicilan menjadi lebih terjangkau. Dus, hal itu diyakini akan berdampak langsung pada peningkatan daya beli.

“Mayoritas konsumen di pasar domestik membeli mobil secara kredit. Dengan BI Rate turun, cicilan lebih ringan sehingga mendorong pembelian, khususnya di semester II-2025,” kata Yusak kepada Kontan, Jumat (18/7).

Baca Juga: Penjualan Mobil Bekas MPMX Naik 15,7% di Tengah Lesunya Pasar Otomotif

Yusak membeberkan, menurut catatan historis HPM, dampak penurunan suku bunga ke volume penjualan mobil memang tidak langsung terasa. Namun, biasanya dalam beberapa bulan setelah penyesuaian, terjadi peningkatan pengajuan kredit kendaraan. 

Pun, lanjut Yusak, efek itu akan lebih terasa jika didukung oleh program pembiayaan yang kompetitif dari mitra leasing.

Di HPM, Yusak bilang model-model dengan volume tinggi seperti Honda Brio menjadi segmen yang paling terdampak oleh insentif bunga rendah. “Konsumen di segmen ini, terutama pembeli pertama atau keluarga muda, sangat sensitif terhadap kondisi cicilan dan stabilitas ekonomi,” ujarnya.

Selain bunga ringan, Yusak menjelaskan bahwa skema kredit juga masih diminati karena menawarkan kemudahan lain seperti uang muka rendah, tenor panjang, program trade-in, serta gratis biaya perawatan berkala. HPM mencatat tren ini masih konsisten dari tahun ke tahun.

Baca Juga: Penjualan Honda Naik 5,3% di Tengah Lesunya Pasar Mobil, Brio Jadi Andalan

Di tengah penurunan penjualan mobil nasional pada semester I-2025, HPM tetap melihat peluang pertumbuhan. Selain dukungan kebijakan moneter, faktor lain seperti pameran otomotif dan program penjualan agresif di berbagai kota diyakini turut mendorong permintaan.

“Kami juga terus memperkuat kolaborasi dengan lembaga pembiayaan agar konsumen mendapatkan skema kredit yang menarik dan fleksibel,” kata Yusak.

Meski tak menetapkan target angka penjualan secara spesifik untuk 2025, HPM fokus menjaga penetrasi pasar lewat model-model relevan, kemudahan kepemilikan, dan jaringan layanan purna jual yang luas. 

Selanjutnya: Perkuat Sektor Komunikasi, BSI dan Telkom Akses Jalin Kerjasama Strategis

Menarik Dibaca: Samsung Z Fold 6 dengan Layar Dua Mode, Bisa jadi Smartphone Sekaligus Tablet

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×