Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Perusahaan asal China, Hongda Xingye Group Co Ltd, akan berinvestasi di Indonesia. Perusahaan manufaktur yang bermarkas di Kota Guangzhou ini tertarik membangun pabrik tapioka di Kalimantan Barat (Kalbar).
Untuk mendirikan pabrik pengolahan hasil produk pertanian ini, Hongda Xingye Group akan menggandeng perusahaan lokal, PT Karya Mandiri Citramina. "Mereka (Hongda Xingye Group) membangun pabrik pengolahan tapioka," kata Sudin, Komisaris Karya Mandiri Citramina, saat ditemui wartawan usai mendatangi Kementerian Perindustrian, Jumat (23/10).
Tak cuma membangun pabrik, Sudin mengatakan, Hongda Xingye tertarik membuka perkebunan jagung, padi, dan singkong. Terkait bentuk dari kerjasama yang dilakukan dua perusahaan berbeda negara ini, Sudin belum mau memberikan perinciannya.
Yang jelas, kedua perusahaan ini akan membentuk satu perusahaan patungan. Namun sejauh ini keduanya belum menyepakati berapa persentase kepemilikan saham masing-masing. Soal nilai investasinya, Sudin pun belum mau membeberkan nilainya.
Maklum, menurut Sudin, mereka masih menghitung modal awal yang diperlukan perusahaan patungan ini berikut kapasitas produksi tepung tapioka pabrik ini kelak. Yang sudah pasti, imbuh Sudin, mereka akan membangun pabrik tersebut di daerah Kalimantan Barat.
Kedua belah pihak berencana membangun pabrik tersebut pada 2016. Keduanya menargetkan, pabrik tapioka tersebut bisa beroperasi pada 2017. Mereka akan menyasar pasar dalam negeri dan juga ekspor.
Terkait anggapan investor China yang sering omong besar untuk investasi di Indonesia, Sudin berusaha mematahkannya. Ia mengatakan, investor yang mereka bawa kali ini sangat serius untuk membangun pabrik tapioka di Indonesia. "Kalau ini serius," tandas Sudin, yang juga anggota Komisi IV DPR dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Terkait dengan rencana tersebut, perwakilan dari Hongda Xingye Group Co Ltd yang ikut bersama Sudin, memilih untuk tidak berkomentar. Sebagai catatan, Karya Mandiri Citramina yang akan berbisnis tepung tapioka ini, selama ini merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penangkapan, pengolahan, dan pengalengan ikan.
"Kami mempunyai cold storage di Muara Baru, Jakarta, dengan kapasitas tampung ikan 20 ton ikan per hari," kata Suryanto, Managing Director Karya Mandiri Citramina.
Adapun perusahaan domestik yang saat ini tercatat sebagai produsen tapioka di Indonesia, salah satunya adalah PT Budi Starch Sweetener Tbk, yang menjadikan tapioka menjadi bahan baku pemanis atau sweetener. Kapasitas produksi tapioka milik Budi Starch ini mencapai 350.000 ton per tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News