kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

HOOQ telah menjaring lebih 80 juta pengguna hingga Januari 2020


Minggu, 02 Februari 2020 / 16:03 WIB
HOOQ telah menjaring lebih 80 juta pengguna hingga Januari 2020
ILUSTRASI. Hooq - layanan film streaming


Reporter: Amalia Fitri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyedia layanan video on demand (VOD), HOOQ sudah menjaring lebih 80 juta pengguna yang berlokasi di Filipina, Thailand, India, Singapura, serta Indonesia.

Hera Laxmi Devi S, Head of Marketing HOOQ Indonesia memaparkan baru-baru ini, jika aplikasi HOOQ juga telah diunduh lebih dari 45 juta kali.

Baca Juga: Masih blokir Netflix sejak 2016, ini alasan Telkom

"Saat ini HOOQ beroperasi di Indonesia, Filipina, Thailand, India, dan Singapura dengan total jangkauan ke lebih dari 80 juta orang. Sementara aplikasi HOOQ sudah diunduh lebih dari 45 juta kali," jelasnya pada Kontan, Jumat (21/1) lalu.

Pihaknya belum bisa terbuka mengenai target pelanggan baru yang ingin didapatkan. Namun pihaknya akan terus bekerjasama dengan berbagai mitra strategis, mulai dari mitra telekomunikasi hingga mitra pembayaran digital.

Berdasarkan keterangan yang diberikan oleh HOOQ kepada Kontan, pihaknya telah menjalin kerjasama dengan Telkomsel, XL, Indosat, Tri, SmartFren, Telkom Indibome, hingga First Media. Adapun mitra pembayaran digital yang digandeng meliputi GoPay, OVO, Money Online (MOL).

Baca Juga: Hadapi layanan VOD, pemerintah perlu membuat guideline penyiaran terbaru

"Melalui kerjasama tersebut, kami berkomitmen untuk memberikan layanan dan juga berbagai ragam konten-konten berkualitas bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia dengan film, serial, juga siaran TV lokal, Asia, hingga mancanegara dan Hollywood," lanjutnya.

Ia berkata, tantangan yang dihadapi ke depannya masih berkenaan dengan edukasi publik mengenai budaya masyarakat dalam menikmati konten hiburan berbayar.

"Hal ini menjadi tantangan pula di industri ini serta memiliki konten yang berkelanjutan. Kami perlu edukasi publik dalam menikmati konten hiburan berbayar melalui digital atau internet," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×