Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) melalui Marketing Operation Region (MOR) VI Kalimantan untuk pertama kalinya mendistribusikan 20 kiloliter bahan bakar minyak (BBM) penugasan atau Public Service Obligation (PSO) melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 3T atau Terdepan, Terluar, Terpencil di Pulau Maya, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat pada Kamis (28/5) lalu.
SPBU 3T di Pulau Maya ini merupakan salah satu dari tujuh titik target SPBU 3T di Kalimantan Barat pada tahun 2020. Adapun produk BBM yang disalurkan di SPBU tersebut adalah Premium dan Solar masing-masing sebanyak 10 kiloliter.
Menurut Sales Area Manager Pertamina Kalimantan Barat Weddy Surya Windrawan, BBM sebanyak 20 kiloliter sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan BBM bagi masyarakat di Pulau Maya dan sekitarnya selama 3—4 hari ke depan.
Baca Juga: Asyik, Pertamina hadirkan SPBU mini di 10 desa terpelosok di Jawa Tengah
Sebelumnya, masyarakat di Desa Tanjung Satai, Kecamatan Pulau Maya, Kabupaten Kayong Utara, harus mengakses produk BBM melalui penjual eceran yang harganya dapat melambung tinggi dari harga normal yaitu sekitar Rp 15.000 per liter, baik Premium maupun Solar.
Pulau Maya termasuk daerah 3T yang mana proses penyaluran BBM ke wilayah tersebut hanya bisa dilakukan dengan moda transportasi laut. “Alhamdulillah, pengantaran perdana BBM PSO jenis Solar dan Premium dapat dilakukan dengan Self-Propelled Oil Barge (SPOB) Cahaya Kapuas,” ungkap Weddy dalam siaran pers di situs Pertamina, Kamis (28/5).
Ia menambahkan, setelah pengisian perdana selesai dilanjutkan, maka akan dilakukan proses pengecekan oleh Badan Meteorologi Kabupaten Kayong Utara.
“Kami harap prosesnya berjalan sesuai dengan timeline sehingga warga Pulau Maya dapat mengakses harga BBM dari lembaga penyalur resmi Pertamina, yaitu Premium dengan harga Rp 6.450 per liter dan Solar seharga Rp 5.150 per liter,” tandas Weddy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News