Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Hotel Indonesia Natour (HIN) Terus Capai Peningkatan Kinerja Perusahaan. HIN memproyeksikan laba bersih meningkat 10%-20% di tahun ini.
Direktur Utama PT Hotel Indonesia Natour (HIN) Iswandi Said mengungkapkan, melihat peningkatan kerja di 2019 HIN memang meningkat. Banyak juga tantangannya, bahwa HIN harus berperan aktif dengan program pemerintah.
Baca Juga: Menempuh upaya banding, bos Hotel Kuta Paradiso berharap hakim adil
Karena misinya HIN sebagai BUMN tidak hanya mencari keuntungan, "kami berharap tentunya di tahun ini meningkat. Kalau angka kita harap meningkat 10-20% dari 2019. Mengenai proyeksi di 2020 tentunya HIN berharap lebih baik dari 2019," ungkapnya di kementerian BUMN pada Kamis (30/1).
Iswandi menuturkan, tentunya apa yang HIN raih di 2019 karena pembangunan-pembangunannya terus dilakukan yang di luar core business (kamar).
"Core business kita kamar. Jadi kita memang tahun 2019 kemarin fokus juga kepada MICE. Jadi di luar kamar ini menjadi satu hal yang bisa menarik orang untuk menggunakan HIN dan itu me-generate revenue" ujar Iswandi.
Pencapaian HIN sampai tahun 2019 mempunyai beberapa program transformasi, HIN berhasil mencapai berbagai peningkatan positif di seluruh aspek kegiatan perusahaan antara lain, pendapatan usaha, laba bersih dan jumlah tamu yang terus meningkat.
Baca Juga: BPS ubah tahun dasar perhitungan IHK, begini kata ekonom
Mengenai Laba bersih HIN melihat dari tahun 2015-2019 mengalami suatu perjalanan berangkat dari kerugian cukup besar. Pada 2015 HIN mengalami kerugian Rp 113,5 Miliar, dan pada tahun 2016 HIN mampu mengurangi kerugian menjadi Rp 92,2 Miliar. Pada 2017 dari rugi Rp92,2 M HIN berhasil menutup. "Tidak jadi BUMN merugi lagi walaupun hanya mencatat Rp 9 juta," paparnya.
Dari Rp 9 juta HIN bisa bertumbuh di 2018, target HIN pada saat itu bersama internal bagaimana Rp 9 juta bisa menjadi Rp 9 Miliar, "akhirnya kita bisa menutup menjadi Rp 17,4 Miliar di 2018, dan tahun 2019 masih unaudited. Semoga kita bisa menutup kinerja laba bersih dari HIN Rp 50,8 Miliar," katanya
Menurut Iswandi, strategi konkrit yang akan di lakukan agar bisa menghasilkan laba Rp 50 Miliar tentu pihaknya akan me-maintain atau meningkatkan market dari dengan membidik millenial karena menurut Iswandi sangat potensial dan juga melihat kurangnya dari HIN untuk memenuhi persyaratan agar dianggap sebagai hotel modern dengan teknologi yang canggih.
"Tapi Yang paling penting adalah produknya sendiri. Harus unik dan menarik, itu lebih penting bahwa kebutuhan dari customer kita yang saat ini sangat kompleks, artinya ada milennial, senior, dan family itu terpenuhi di hotel kita. Jadi penting aksesnya gampang, saat mereka memasuki konten kita dia perlu mendapatkan nilai tambah yang tidak dapat dr kompetitor lain," paparnya.
Baca Juga: Pollux Habibie dan FTN teken kontrak pembangunan jaringan fiber optik
Iswandi mengungkap, dilihat dari tamu, dari tahun 2016-2019 peningkatannya terlihat naik walaupun tidak sebesar peningkatan dari laba bersih karena laba bersih tidak hanya di dapat dari jumlah tamu tetapi HIN juga melakukan kegiatan-kegiatan atau menjual produk lain di luar kamar, seperti restoran dan juga dari nilai kamar HIN mampu menaikkan harga.
Sejalan dengan program transformasi yang terus dilaksanakan, HIN berhasil mencapai peningkatan kinerja di berbagai aspek kegiatan perusahaan.
Peningkatan kinerja antara lain meliputi jumlah kamar terjual, jumlah tamu yang datang, tingkat isian kamar (occupancy rate) yang terus mengalami peningkatan; sehingga HIN berhasil meningkatkan revenue perusahaan dan mencapai kinerja keuangan yang positif.
Tamu yang datang pada tahun 2016 sebesar 418.468, tahun 2017 sebesar 459.857, sementara tahun 2018 sebesar 492.344, dan tahun 2019 meningkat menjadi 500.831. Jumlah kamar terjual meningkat menjadi 591.916 dibanding tahun 2018 yang sebesar 585.802.
Baca Juga: Poin HGB dalam RUU Pertanahan, ini respon Pakuwon Jati (PWON)
Sementara itu, tingkat hunian (occupancy rate) pada tahun 2016 sebesar 68,4%, tahun 2017 meningkat 75,5%, sementara tahun 2018 sebesar 69,4%, dan tahun 2019 sebesar 68,9%.
Dengan berbagai peningkatan yang berhasil dicapai, PT Hotel Indonesia Natour (HIN) berhasil meningkatkan pendapatan usaha perusahaan dari Rp 698,7 miliar pada tahun 2018, menjadi Rp 726,4 miliar (unaudited) pada tahun 2019.
HIN juga berhasil meningkatkan keuntungan perusahaan. Apabila pada tahun 2015, HIN mengalami kerugian sebesar Rp. 113.5 miliar, pada tahun 2016 menurun menjadi sebesar Rp 92.2 miliar, maka pada tahun 2017 berhasil mencetak keuntungan sebesar Rp 9,1 juta, tahun 2018 meningkat signifikan menjadi Rp 17,4 miliar, dan tahun 2019 meningkat lagi menjadi Rp 50,8 miliar (unaudited).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News