Reporter: Amalia Fitri | Editor: Handoyo .
"Kami tidak bisa membuka perbandingan jumlah pengunjung yang hadir sebelum dan sesudah pemberitaan virus COVID-19 menyebar, namun selama ini tamu internasional yang banyak datang ke Mulia Bali masih ditempati warga Australia, lalu Asia seperti Korea, Jepang, China, lalu Jerman, Spanyol, dan Rusia," lanjut Vania.
Baca Juga: Antisipasi perlambatan ekonomi, BI disarankan menggunting suku bunga cuan 25 bps
Ia berkata, justru ini menjadi kesempatan pula untuk menggaet turis domestik dengan mempromosikan kebudayaan Bali. Mendekati hari Nyepi, yang jatuh dua bulan lagi, bisa menjadi momentum bagi turis domestik mengeksplorasi kebudayaan Bali.
"Periode Maret memang agak flat, namun memasuki April sampai Juli, turis domestik pasti memenuhi Bali, itu high season-nya," jelas dia.
Sementara itu, Lukman Nelam, Direktur Utama PT Esta Multi Usaha Tbk, pemilik Hotel 88 di Bekasi berkata pihaknya tidak terlalu terkena imbas virus COVID-19. "Hotel kami utamanya digunakan oleh pebisnis dan letaknya di tengah kota industri, jadi tidak terlalu berpengaruh. Okupansi masih stabil di atas 70%sampai saat ini," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News